Komisi VI DPR RI Tinjau PLTU Tenayan

22-12-2016 / KOMISI VI

Untuk menjalankan fungsi pengawasannya, Komisi VI DPR RI melakukan Peninjauan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tenayan, di Pekanbaru,  Riau. Selasa,( 20/12/2016).

 

Dalam Peninjauannya, Ketua tim kunjungan kerja komisi VI Mohammad Hekal mengatakan proyek yang dikerjakan oleh PLN adalah pembangunan transmisi di Sumatera, dimana pembangunan ini menjadi sangat penting seiring dengan dikeluhkannya listrik di daerah luar Jawa yang masih sangat kurang, padahal provinsi Sumatera memiliki potensi yang sangat besar, terlebih Provinsi Riau.

 

"Kita lihat dia produksi gas 40 persen dari seluruh Indonesia, produksi CPO nya sepertiga daripada seluruh produksi Indonesia, dan untuk ditingkatkan nilainya itu harus kita bergerak ke hilirisasi, itu tidak akan terjadi kalau pengadaan listriknya tidak ada, pengadaan listriknya itu harus dibarengi juga dengan pembangunan transmisi, dan kita lihat memang PLN bekerja keras apalagi dikejar dengan  target 30rb megawatt. Untuk itu kita sama-sama tahu kalau di daerah luar Jawa ini kan listriknya biarpet, nah kebetulan ini salah satu pembangkit yang dulu bagian daripada first trains yang 10 ribu  MW, first trains program itu dan ini termasuk yang ada kendala, ya alhamdulillah dengan kerja keras teman teman di PLN dalam waktu dekat mudah mudahan produksi bisa kembali normal. " Kata Wakil Ketua Komisi VI, Mohammad Hekal. 

 

Hekal juga menambahkan jika proyek ini sudah selesai dan berhasil maka segera bisa dinikmati dan dimanfaatkan bagi  kepentingan ekonomi di pulau Sumatera, dan proyek pembangunan PLTU Tenayan ini juga bagian dari pemerataan pembangunan di Republik Indonesia.

 

Terkait dengan bantuan yang diberikan oleh Komisi VI DPR RI terhadap pembangunan PLTU Tenayan dari segi anggaran adalah kurang lebih total penganggaran yang diberikan mencapai 28 Triliun.

 

"Itu memang wujud nyata untuk membantu percepatan pembangunan tapi kita juga tidak mau uang itu semuanya dihamburkan untuk belanja di luar negeri. Jadi yang kita titik beratkan adalah pengadaan bagian lokalnya juga harus sangat tinggi dan alhamdulillah sekarang tadi disampaikan sekitar 80 persen daripada keseluruhan proyek ini adalah kandungan lokal jadi itu semua bisa ikut menikmati bagian daripada pembangunan ini," tutur Mohammad Hekal. 

 

Tim Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI Melakukan Kunjungan ke Provinsi Riau, Anggota Komisi VI yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, Aria Bima (F-PDIP), Eriko Sotarduga (F-PDIP), Juliari Batubara (F-PDIP), Adisatrya Suryo Sulisto (F-PDIP), Rieke Dyah Pitaloka (F-PDIP), Idris Laena (F-PG), Lili Asdjudiredja (F-PG), Bowo Sidik Pangarso (F-PG), Nurzahedi (F-Gerindra),  Sartono Hutomo (F-Demokrat), Nasril Bahar (F-PAN), Nasim Khan (F-PKB), Mantri Agoeng (F-PKS), Iskandar Syaichu (F-PPP), Mukhlisin (F-PPP), dan Slamet Junaedi (F-Nasdem). Kunjungan berlangsung 19-21 Desember 2016. (ndy) foto : Nadya/mr.

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...