RUU Sistem Budi Daya Tanaman Harus Berpihak Kepada Kesejahteraan Petani

15-12-2016 / KOMISI IV

Anggota Komisi IV DPR O.O Sutisna mengatakan RUU Sistem Budi Daya Tanaman harus berpihak kepada kesejahteraan petani bukan kepada pengusaha pertanian.

                                      

Hal tersebut diungkapkan O.O Sutisna usai Tim Kunjungan Spesifik Komisi IV DPR melakukan Focus Group Discussion (FGD) RUU Sistem Budi Daya Tanaman di Aula Universitas Sebelas Maret, Solo, Selasa (13/12/2016).

 

“Kaitan dengan budi daya tanam itu sendiri tentunya harus diperhitungkan, karena yang punya lahan petani, kemudian dengan adanya negara ini bagaimana mensejahterakan  petani. Oleh karena itu UU itu sendiri harus berpihak kepada petani bukan kepada pengusaha petani, itu yang harus kita pikirkan mudah mudahan bisa lebih bagus lagi,”jelas OO Sutisna.

 

Sementara itu, kaitannya dengan FGD kali ini, menurut OO Sutisna, diharapkan masukan dari akademisi demi kepentingan perbaikan dan pembuatan undang-undang, hal ini dikarenakan UU Sistem Budi Daya Tanam sebelumnya sudah sukup lama.

 

“Kita berharap masukan bisa menjadi masukan yang sangat luas untuk masalah dunia pertanian kita kedepan serta kita pun memperhitungkan ekosistem yang tersedia. Kemudian disini juga ada hal-hal yang patut kia lakukan misalkan bagaimana menjaga kelestarian alam dan lingkunagan,”jelasnya.

 

Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo selaku pimpinan rombongan menjelaskan, trend budi daya tanaman yang harus dikembangkan kedepan adalah yang berkelanjutan (sustainable). Budidaya berkelanjutan ini mencakup isu lingkungan dan pemberdayaan para petani.

 

Menurut politisi Gerinda ini, untuk mengembangkan budidaya tanaman berkelanjutan harus pula memberdayakan para petaninya. Indonesia punya para petani yang hebat, tinggal pemerintah memberi perhatian lebih kepada para petani di Tanah Air. Untuk itu, lanjut Edhy, perlu sistem terpadu antar kementerian yang saling menguatkan untuk mendukung para petani demi mengembangkan budidaya berkelanjutan.


"Kita punya petani yang hebat-hebat dan jagoan. Mereka bisa melakukan apa saja. Hanya peran pemerintah kita, apakah sudah melakukan pembinaan. Kalau konsep anggarannya tidak memihak petani susah juga. Sistemnya harus berkesinambungan tidak boleh hanya di bawah satu kementerian,"tambahnya.


Yang juga patut diperhatikan dalam budidaya berkelanjutan adalah lingkungan. "Jangan sampai budi daya tanaman kita malah merusak lingkungan," pungkas Edhy.

 

Turut serta dalam rombongan, Sudin (F-PDIP), I Made Urip (F-PDIP), Agustina Wilujeng Pramestuti (F-PDIP), Yadi Srimulyadi (F-PDIP), Ichsan Firdaus (F-Golkar), Mohammad Suryo Alam (F-Golkar), Darori Wonodipuro (F-Gerindra), OO Sutisna (F-Gerindra), M Nasyit Umar (F-Demokrat), Ibnu MUltazam (F-PKB), Fauzih H Amro (F-Hanura), Rahmad Handoyo (F-PDIP), dan Jamaludin Jaffar (F-PAN).(rief) foto: arief/mr.

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...