DPR KECAM KERAS PERLUASAN PEMUKIMAN ISRAEL DI JERUSALEM TIMUR
Perluasan pemukiman Israel di Jerussalem Timur yang dilakukan oleh Israel mendapat kecaman keras dari berbagai pihak demikian pula dengan delegasi DPR RI ke Sidang Umum IPU ke-122 di Bangkok yang dilaksanakan pada tanggal 27 Maret s.d 1 April 2010. Kecaman ini di sampaikan oleh Ketua Delegasi DPR RI, Dr. Hidayat Nur Wahid pada Pidatonya di General Debate mengenai Parliament at heart of political reconciliation and good governance.
“Saya mengecam keras perluasan pemukiman Israel di Jerussalem Timur, Palestina dan untuk itu kami mendesak IPU untuk mengambil langkah-langkah efektif guna menghentikan perluasan pemukiman tersebut,” kata Hidayat Nurwahid.
Lebih lanjut dalam pidatonya, Hidayat Nur Wahid menekankan pentingnya penguatan peran IPU pada masa yang akan datang sehingga turut membantu secara lebih efektif dalam perwujudan rekonsiliasi politik dan pembentukan pemerintahan yang bersih dan mendesak agar IPU dan anggotanya untuk mengambil langkah cepat dan kongkrit untuk membebaskan para anggota parlemen Palestina yang masih ditahan oleh Pemerintah Israel.
Sementara itu Nurhayati Ali Assegaf dan Enggartiasto wakil delegasi pada Standing Komite Perdamaian dan Keamanan Internasional menyampaikan mendukung sepenuhnya upaya-upaya pemberantas tindak kriminal antar-negara, perdagangan senjata ilegal, perdagangan obat-obatan dan manusia ilegal, serta terorisme lintas batas. Delegasi Indonesia juga menyerukan kepada segenap anggota parlemen IPU untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasi guna mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan topik tersebut.
Sementara itu, Azam Azman Natawijana, Helmy Fauzi, dan Syarif Bastaman yang mewakili Delegasi Indonesia di bidang Pembangunan Berkelanjutan, Keuangan, dan Perdagangan menyampaikan bahwa DPR dapat memahami pentingnya kerjasama antara negara Selatan-Selatan dan Kerjasama Triangular dan mendorong negara-negara IPU untuk terus meningkatkan kerja sama guna mewujudkan target pencapaian Millenium Developmet Goals.
Dibidang Demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia dengan topik Youth Participation in the Democratic Process yang diwakili oleh Andi Anzhar Cakra Wijaya dan Nova Riyanti mengajukan perlunya dibentuk wadah komunikasi dan kerjasama bagi para anggota parlemen yang termasuk dalam kategori pemuda serta perlunya upaya-upaya efektif yang dilakukan oleh anggota parlemen untuk melibatkan para pemuda dalam proses-proses pengambilan keputusan.
Topik mendesak
Dalam Sidang Umum kali ini ada dua usulan topik mendesak yakni mengenai perlunya penguatan solidaritas oleh komunitas internasional untuk mengambil langkah-langkah rehabilitasi dan rekonstruksi panca gempa Haiti dan Chile dan Perlunya mengambil langkah-langkah tegas terhadap pelanggaran Israel atas hak-hak beragama dan kemanusiaan rakyat Palestina dan perluasan pemukiman Yahudi di Jerussalem Timur. Dan setelah dilakukan voting, usulan topik pertama lebih besar daripada usulan topik kedua.
Pertemuan Bilateral
Pada kesempatan ini, Delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal APA dan PUIC terkait dengan dukungan terhadap usulan Indonesia untuk penguatan peran PUIC dengan komunikasi langsung kepada negara-negara yang mestinya bisa aktif di PUIC baik dari negara anggota OKI maupun dari negara minoritas Islam.
Selain itu, Delegasi Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan delegasi Australia dan delegasi Belanda yang membahas mengenai beberapa isu seperti himbauan delegasi Indonesia agar Parlemen Australia mendesak pemerintah Australia untuk mencabut travel advisory terhadap indonesia. Dan dalam pertemuannya dengan delegasi Belanda, delegasi Indonesia menyatakan pentingnya peningkatan Hubungan Bilateral kedua negara di berbagai bidang.
Dalam Sidang Umum IPU ke-122 ini, Indonesia menempati beberapa posisi dalam Komite di IPU yakni Nurhayati Ali Assegaf terpilih sebagai First Vice President untuk Komite Parlemen Perempuan IPU dan ikut serta dalam drafting committee untuk Standing Komite Kedua, Andi Anzhar Cakra Wijaya berhasil menduduki anggota tetap Komite Hukum Kemanusiaan Internasional, dan Hidayat Nur Wahid memimpin Sidang Koordinasi diantara Perlemen negara-negara yang tergabung dalam APA (Asian Parliamentary Assembly).
Delegasi DPR RI pada Sidang Umum IPU ke-122 kali ini adalah Dr. M. Hidayat Nur Wahid (F-PKS), Dr. Nurhayati Ali Assegaf (F-PD), Ir Azam Azman Natawijana (F-PG), Luthfi Hasan Ishaaq, MA (F-PKS), Andi Anzhar Cakra Wijaya, SH (F-PAN), Syarif Bastaman,SH.,MBA (Komisi VII), Drs. Helmy Fauzi ( F-PDIP), dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKj (F-PD). (ra)