Komisi IV Pantau Ketersediaan Pakan Ikan dan Udang

13-10-2016 / KOMISI IV

Tim Komisi IV DPR mengunjungi PT. Matahari Sakti yang memproduksi pakan ikan dan udang di Surabaya, untuk lebih jelas mengetahui mengenai industri pakan ikan.

 

Anggota Komisi IV Guntur Sasono mengatakan apabila pakan dapat tersedia dalam jumlah dan kualitas yang mencukupi serta harganya ekonomis, maka peluang pengembangan budidaya perikanan menjadi semakin terbuka.

 

"Kunjungan spesifik ini dalam rangka peninjauan ketersediaan pakan ikan, dan diharapkan industri pakan seperti ini dapat mensupport perkembangan dan pertumbuhan sektor budidaya ikan yang ada di Indonesia," kata Guntur Sasono, saat memimpin Tim Kunspek Komisi IV di Surabaya, Rabu (12/10/2016).

 

Menurut Politisi Demokrat ini, perkembangan budidaya perikanan secara langsung membutuhkan pasokan berbagai sarana produksi dalam jumlah dan mutu yang memadai, seperti benih ikan, peralatan dan mesin, obat-obatan dan yang paling penting adalah pakan dengan jumlah yang cukup dan harga ekonomis.

 

Pakan merupakan komponen yang memberikan kontribusi cukup besar (50-70%) dari total biaya produksi budidaya ikan. Prosentase kontribusi pakan tersebut berkaitan erat dengan intensitas pembudidayaan ikan yang semakin intensif sehingga konsumsi pakan pun semakin tinggi. Peran strategis pakan terhadap biaya produksi tersebut menjadikan pakan sebagai faktor penghambat atau pembatas dalam budidaya perikanan harus segera ada solusi.

 

"Berbagai jenis sarana produksi yang dibutuhkan, pakan ikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mendukung efisiensi dari biaya produksi," jelasnya.

 

Presiden Direktur PT. Matahari Sakti, mengharapkan dengan kunjungan Komisi IV ini dapat memberikan memberikan solusi kebijakan-kebijakan yang menguntungkan bagi industri perikanan. Seperti halnya bahan baku yang selama ini sebagian masih impor dengan pengenaan PPN sehingga mengakibatkan  harga pakan naik.

 

"Harapan kami dengan adanya kebijakan untuk mereview ulang agar bahan baku impor dapat turun. Dengan turunnya harga bahan baku impor dapat lebih menghasilkan produk berkualitas sehingga harga pakan di daerah dapat terjangkau oleh pembudidaya," katanya dengan menambahkan, kebijakan ini akan berdampak langsung kepada kesejateraan pembudidaya ikan serta meningkatkan konsumsi protein kepada masyarakat.

 

Selain masalah mutu, tantangan lain dalam penyediaan pakan adalah keterbatasan distribusi ke kawasan budidaya perikanan, terutama belum baiknya prasarana dan sarana transportasi, sehingga menyebabkan melambungnya harga pakan. Hal ini berakibat lanjut pada kurangnya pakan yang tersedia. (as) Foto: Agung/od.

 
 
 
 
BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...