Perlu Kerja Sama Kuat Atasi Peredaran Obat Palsu

03-10-2016 / KOMISI IX

Dibutuhkan kerja sama yang kuat untuk mengatasi peredaran obat palsu antara Badan POM dan Kepolisian. Masyarakat harus dijaga dari konsumsi obat-obatan palsu, vaksin palsu, hingga makanan yang berbahaya bagi kesehatan.

 

Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso menyampaikan hal tersebut di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (30/9/2016). “Saya mengimbau harus kompak. Bila ada SK Gubernur menyangkut hal ini harus dijalankan, baik oleh dinas kesehatan dan balai besar POM. Semuanya harus bekerja maksimum,”pintanya.

 

Badan POM di Kalsel, kata Imam, lebih banyak mengawasi makanan. Padahal, obat-obatan juga perlu diawasi peredarannya. Apalagi, saat ini ada vakisn palsu yang beredar. “Jadi, saya minta Gubenur Kalsel harus menugaskan aparatnya, baik kepolisian dan badan POM untuk menjaga kesehatan masyarakat lewat pengawasan obat dan makanan,”tambahnya.

 

Politisi PDI-Perjuanan ini, mengaku akan terus memantau kinerja Badan POM di Kalsel ini. Obat-obatan dan vakisn palsu sudah beredar luas di Kalsel. Semua pihak agar bekerja masimal, karena korban sudah banyak berjatuhan. Badan POM, sambung Imam, harus proaktif menjalin kerja sama dengan berbagai instansi untuk melakukan penyelidikan atas peredaran obat-obatan dan vaksin palsu. Kalau menunggu sampai bisa tertangkap tangan, itu sulit. Maka sidak perlu banyak dilakukan.

 

“Komisi IX sudah memerintahkan kepala Badan POM untuk sosialisasi ke rakyat banyak. Kita informasikan perbedaan dan dampak dari pengggunaan obat asli dan palsu. Sosialisasi ini penting dilakukan ke seluruh Indonesia. Dan kunjungan kerja spesifik yang dilakukan Komisi IX ini bagian dari membangun kerja sama untuk mengawasi peredaran obat dan vaksin palsu,”lanjutnya.

 

Kunjungan Spesifik Komisi IX DPR ke Prov. Kalimantan Selatan kali ini dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IX DPR Ermalena (F-PPP), Ketut Sustiawan  (F-PDIP), Putih Sari (F-Gerindra) ,Suir Syam (F-Gerindra), Ayub Khan (F-Demokrat), Siti Mufattahah (F-Demokrat), Hang Ali Saputra Syah Pahan  (F-PAN), Siti Masrifah (F-PKB), Adang Sudrajat (F-PKS), Irgan Chairul Mahfiz (F-PPP), Okky Asokawati  (F-PPP), Irma Suryani Chaniago (F-Nasdem), Amelia Anggraini(F-Nasdem), Frans Agung Mula Putra natamenggala (F-Hanura). (rief) foto:arief/mr.

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...