Dewan Apresiasi Pemprov NTT Mengentaskan Kemiskinan Melalui Koperasi

30-09-2016 / KOMISI VIII

Komisi VIII DPR RI mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) mengembangkan koperasi guna mengentaskan masalah kemiskinan.



"Kami apresiasi apa yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi NTT, mengambil pokok utama dari kultur di sini yaitu kultur kebersamaan dan gotong royong," kata Anggota Komisi VIII Ledia Hanifa saat pertemuan Tim Komisi VIII dipimpin Ketua Komisi VIII M. Ali Taher  dengan Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Kantor Gubernur NTT, Kupang, NTT, Kamis (29/9/2016)



Ia melihat angka kemiskinan di NTT prosentasenya antara 9 persen bahkan sampai 32 persen. Menurutnya ini sesuatu yang berat yang harus dilakukan Pemprov NTT.



"Tadi saya melihat, pendekatan koperasi sesuatu yang penting. Karena jika pemberdayaan ekonomi dilakukan secara individual ini akan menyulitkan.Tapi karena dilakukan bersama-sama ini akan menjadi lebih baik", jelas politisi PKS ini.



Menurutnya ini adalah potensi. Koperasi di NTT ada sekitar 3.000 koperasi dan yang berjalan dengan baik ada sekitar 2.050. "Ini potensi besar, dimana dua per tiga koperasinya bisa berjalan, kemudian usahanya 2,5 triliun dan SHU nya 211 miliar," imbuhnya.



Dalam kesempatan tersebut, Ledia mengusulkan adanya pendampingan kepada jajaran Kementerian Sosial yang turut serta dalam kunjungan tersebut. "Jangan membiarkan mereka bergerak sendiri," harapnya.



Karena menurut Ledia, Program Keluarga Harapan (PKH) nanti yang akan diarahkan kepada Kelompok Usaha Bersama KUBE PKH. Dana KUBE di NTT ada yang dari APBN dan  yang dikeluarkan dari APBD. "Arahnya perlu dikumpulkan jadi sebuah koperasi KUBE sehingga mereka akan bergerak bersama,”terangnya.



Ia menginformasikan bahwa yang menjadi persoalan di KUBE di Indonesia itu hanya berjalan selama satu tahun dan setelah itu selesai. Jadi kalau mau dibilang mereka mau dihentaskan atau mau digraduasi dari PKH itu susah.



"Saya belum melihat di tempat lain dimana koperasi difokuskan. Saya pikir ini peluang yang luar biasa," tandasnya.



Ia pun meminta kepada Kementerian Sosial pendampingan secara langsung dan arahnya bahwa KUBE-KUBE PKH atau non PKH itu dikumpulkan menjadi satu. Ia minta Dinas Sosial bekerjasama dengan Dinas Koperasi agar  bisa bersinergi. (sc) foto : Suci/mr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...