Kadin Diharap Berperan Genjot Progresifitas Industri Nasional

19-09-2016 / KOMISI VI

Anggota Komisi VI DPR RI Zulfan Lindah mengharapkan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) berperan menggenjot progresifitas industri nasional. Dia menilai saat ini laju perjalanan industri nasional tak mampu menghadapi persaingan mancanegara. Bahkan dia mengungkapkan Indonesia hanya dijadikan pasar bagi negara-negara produsen. 

 

"Kami mengharapkan bagaimana Kadin secara komprehensif ikut memikirkan industri kita bisa hidup, berkembang dan bersaing," ujar Zulfan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Pejabat Kadin Bernadino dan Ratna Sari di Nusantara I, Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/9/2016). 

 

Zulfan beranggapan industri nasional yang masih bisa bersaing hanya batu bara, sawit, dan karet. Dia mengatakan dulu tenaga kerja nasional dianggap murah sehingga bisa menarik investasi ke Indonesia, namun saat ini hal tersebut tidak bisa diunggulkan lagi karena beragam persolan. 

 

"Dulu daya saing kita karena tenaga kerja kita murah, sehingga menarik investasi ke Indonesia. Nah sekarang tenaga kerja murah itu sudah tidak menjadi daya saing lagi. Kemudian kondisi politik, hirup-pikuk demonstrasi buruh yang begitu tinggi, akhirnya ini menjadikan orang takut investasi ke Indonesia. dan kita lihat banyak sekali pabrik-pabrik yang sudah pindah ke Birma ke Laos, dan Vietnam," jelasnya. 

 

Dia juga memaparkan, industri nasional tidak mampu menciptakan brand secara mandiri. Dia mengusulkan agar Komisi VI dan Kadin perlu diskusi lebih dalam dan konseptual, agar menemukan langkah apa yang harus dilakukan. Setelah itu Kadin bisa membawa usulan tersebut kepada presiden agar menjadi keputusan. 

 

"Kalaupun ada industri kita yang jalan kita hanya membuat, tetapi tetap menggunakan merek luar, mulai dari mesin air dan elektronik. Komisi VI dan Kadin perlu diskusi lebih dalam dan konseptual, komprehensif, kemudian kita menemukan langkah apa yang harus kita lakukan. Nanti urusan Kadin membawa ini kepada presiden supaya ini menjadi keputusan," usulnya. (eko), foto : runi/hr.

 

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...