Komisi IV Berkomitmen PPI Nunukan Bisa Diselesaikan

15-08-2016 / KOMISI IV

Komisi IV DPR berkomitmen agar Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Nunukan bisa diselesaikan, sebab dengan adanya pelabuhan rakyat ini akan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi.

 

“ Harus ada political will yang kuat dari Pemerintah terhadap daerah perbatasan. Di Nunukan ada salah satu lokasi pembangunan pelabuhan pendaratan ikan, namun proyek ini terhenti (mangkrak). Dalam Raker dengan Kementerian KKP akan saya pertanyakan, sebab dengan pelabuhan ikan maka akan memudahkan nelayan untuk menjual hasil tangkapannya,” tandas anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin ketika bersama Komisi IV mengunjungi Nunukan baru-baru ini.

 

Dia juga berharap, pelabuhan pendaratan nanti bisa dilengkapi dengan mesin pendingin sehingga hasil tangkapan ikan bisa bertahan lama termasuk bisa diekspor ke Malaysia. “ Dengan demikian tidak sekedar pelabuhan, tetapi juga sebagai pusat mendinginkan ikan,” katanya.

 

Berdasarkan informasi, lanjut Andi, mangkraknya proyek pelabuhan ini karena keterbatasan kesediaan listrik, maka Bupati Nunukan mengusulkan supaya di Nunukan ini perlu disediakan kapal listrik atau kapal listrik terapung sehingga mesin pendinginnya berfungsi dengan baik.

 

Di sisi lain, kata Andi Pasluddin, anggaran Kementerian KP dipotong cukup besar. Karena ini merupakan program priorotas maka Komisi IV akan mendorong agar proyek ini segera diselesaikan. Karena APBN Perubahan 2016 sudah disahkan, maka dia mengusulkan bisa masuk pada anggaran 2017 dan setelah reses pada pertengahan Agustus Komisi IV siap membahasnya.

 

Ditanya mengenai saran yang disampaikan Komisi IV, potensi Kaltara khususnya Nunukan selain perikanan maka sektor pertanian dan perkebunan bisa dikembangkan. Dengan demikian, ke depan Nunukan bisa menjadi daerah yang bisa menyuplai kebutuhan pokok ke negeri jiran Malaysia, bukan  seperti sekarang Nunukan banyak dipasok kebutuhan sehari-hari dari Malaysia.

 

“ Kita ingin warga Malaysia juga mau menerima barang-barang dari Nunukan seperti ikan dan hasil pertanian lainnya. Kita harus ubah kondisi yang selama ini impor, bisa ekspor barang-barang kita melalui Nunukan,” ia menegaskan.

 

Kaitannya dengan DPR yang membentuk Tim Pengawas Pembangunan Perbatasan, politisi PKS ini menyatakan bahwa pihaknya mendorong agar Dewan lebih intens dan lebih kuat mengawasi program-program pemerintah untuk memberdayakan daerah perbatasan. (mp) Foto : Mastur/od

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...