Pemotongan Anggaran Sulitkan Kementerian Kejar Target

28-06-2016 / KOMISI X

Pemotongan anggaran sejumlah Kementerian dan Lembaga dalam APBN-Perubahan 2016 dikhawatirkan menyulitkan masing-masing K/L untuk mengejar target. Apalagi terkait dengan anggaran fungsi pendidikan yang turut menentukan masa depan bangsa.

 

Demikian ditekankan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Sutan Adil Hendra, usai rapat kerja dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (27/06/2016). Sebagaimana diketahui, Kemenristekdikti mengalami pemotongan anggaran sebesar Rp 1,953 triliun pada APBN-Perubahan 2016.

 

“Kami melihat pemotongan anggaran Kemenristekdikti di APBN-P ini dapat menyusahkan Kementerian untuk mengejar target. Apalagi kita tahu, ini tahun ajaran baru, sehingga mahasiswa dan dosen bertambah. Termasuk perlunya penambahan sarana dan prasarana,” sesal Sutan.

 

Padahal, persepsi yang dipahami Sutan dengan adanya APBN-Perubahan itu adalah penambahan anggaran, karena untuk mengejar pertumbuhan ekonomi.

 

“Kalau kondisi dalam APBN-P terjadi terus menerus terjadi pemotongan, ini berarti beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Kita ingin Pemerintah dengan pemotongan anggaran ini harus bekerja lebih keras dari sektor penerimaan pajak,” saran Sutan.

 

Politisi F-Gerindra itu menilai, penerimaan pajak yang tidak mencapai target, berimbas kemana-mana. Pemerintah terus-menerus mengutamakan anggaran infrastruktur, padahal di satu sisi, anggaran pendidikan juga tak kalah penting.

 

“Kita harus punya kendali yang tepat. Infrastruktur boleh, tetapi kan ada yang bisa ditunda. Kalau anggaran pendidikan ini tidak bisa ditunda, karena ini investasi di masa depan,” tegas Sutan.

 

Dengan adanya pemotongan anggaran ini, Sutan menilai Pemerintah tidak konsisten dengan janji kampanyenya. Menurutnya, dulu Presiden Joko Widodo mengatakan akan mengutamakan anggaran pendidikan, namun dalam perjalanannya, hal itu belum terbukti.

 

“Janji kampanye Presiden itu mengatakan berapapun anggaran pendidikan, akan direalisasikan. Namun dalam kenyataannya, ini malah dipotong. Kami mengingatkan janji Presiden, anggaran pendidikan akan diutamakan. Namun dalam kenyataannya, malah tidak,” sesal Sutan.

 

Untuk itu, tambah politisi asal dapil Jambi itu, terkait dengan pemotongan anggaran di sejumlah Kementerian dan Lembaga ini, fraksinya belum memberikan pendapat.

 

“Kami dengan tegas tidak memberikan pendapat, agar dapat menjadi koreksi untuk Pemerintah. Sesuai dengan fungsi DPR, salah satunya untuk melakukan pengawasan, agar pendidikan semakin baik,” pesan Sutan. (sf) Foto: Azka/mr.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...