Jefirstson : Buku Mahal Karena Adanya Mafia Buku
Anggota Komisi X DPR Jefirstson Riwu Kore mengatakan persoalan buku mahal dinilainya karena adanya keterlibatan mafia buku.
“Menurut pendapat peribadi saya, bahwa persoalan selama ini kan buku itu mahal karena adanya mafia buku. Mafia buku ini kan bisa kita rasakan, dan bisa kita lihat,”tegasnya saat Tim Kunjungan Spesifik RUU Sistem Perbukuan Komisi X DPR melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Ikapi Jatim, Komunitas Penulis Jatim, Asosiasi Toko Buku Jatim, di Surabaya, Jum’at (17/6/2016).
Lebih kanjut menurut Jefirstson, kaitannya dengan hal tersebut, semua pihak harus membantu mencarikan jalan keluarnya, salah satunya adalah Ikatan Penerbit Indonesia (IKapi) “Apa jalan keluarnya dari teman-teman Ikapi. Teman-teman Ikapi kan menjual buku, kemudian diberikan potongan luar biasa ke distribusor. Ini kan persoalan pak, dan apakah bisa di cover atau tidak, sehingga persoalan tingginya harga buku tidak merugikan teman-teman Ikapi dan tidak merugikan masyarakat kita yang akan membeli buku,”tegasnya.
Jefirstson menambahkan, jika kita mencari satu buku, namun yang dicari tidak ada dan tidak dijual dimana-mana, “Kalau sudah begini, apakah ada aturan dan jalan keluarnya. Jangan sampai buku hanya bisa diambil didaerah-daerah tertentu, di monopoli, sehingga dicari ditoko pun tidak ada, sekalinya ada ditoko bisa ditangkap polisi. Nah ini yang perlu kita lindungi pak,”jelas politisi dari Partai Demokrat ini.
Jefirstson berharap untuk duduk bersama mengatasi persoalan tersebut, sehingga kedepannya dapat dicarikan satu solusi yang terbaik melalui RUU Sistem Perbukuan ini.
Dikesempatan yang sama, menurut anggota Komisi X DPR dari PDIP Junico BP Siahaan, menjelaskan yang nomer satu di dalam RUU Sistem Perbukuan adalah diharapkan buku menjadi murah terutama untuk buku pendidikan, lalu bagaimana untuk melindungi semua yang terlibat.
“Konsep yang kami harapkan dari temen-temen Komisi X DPR dalam UU Perbukuan ini adalah bagaimana buku itu murah sampai ke pelosok dan peran negara supaya semua yang terlibat dalam pembuatan buku dihargai dan mendapatkan peran yang baik,”terang Junico.
Sekedar informasi, RUU Sistem Perbukuan yang disusun atas inisiatif DPR bertujuan untuk menciptakan sistem perbukuan yang menghasilkan buku-buku bermutu yang mampu mencerdaskan kehidupan masyarakat dan membangun peradaban bangsa.
Kunjungan spesifik kali ini di pimpin oleh My Esti Wijayanti dari PDIP. Turut serta dalam rombongan Junico BP Siahaan (F-PDIP), Popong Otje Djundjunan (F-PG), Moreno Soeprapto (F-Gerindra), Jefirstson Riwu Kore (F-PD), Laila istiana (F-PAN), Lathifa Shohib (F-PKB), SY Anas Thahir (F-PPP), Kresna Dewanata Phrosakh (F-Nasdem), (nt), foto : nita juwita/hr.