Anggota Komisi IX DPR RI Amelia Anggraini menegaskan, kenaikan iuran untuk menutupi defisit bukan solusi atau jalan keluar, namun perlu dicari akar permasalahan yang ada di BPJS.

“Kalau misanya iuran dinaikan tetapi akar permasalahannya tidak diselesaikan sampai kapan iuran ini akan dinaikan terus, banyak permasalah BPJS yang harus diselesaikan salah satunya jumlah kepesertaan yang tidak berbanding dengan infrastruktur kesehatan,”  ujarnya  di Gedung Nusantara I, DPR, Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Lebih lanjut ia mengatakan, masalah INACBG’s yang harus di review ulang, belum lagi tidak patuhnya peserta dalam membayar iuran, kemudian upaya preventif dan promotif untuk penyakit katastrofik tidak berjalan sebagaimana mestinya. 

“Salah satunya yang kita dorong adalah menambah Peserta Penerima Upah (PPU), karena masih banyak perusahaan yang karyawannnya belum menjadi peserta BPJS Kesehatan, padahal subsidi bisa berjalan kalau kepesertaan seimbang. Fasilitas dan pelayanan juga perlu diperbaiki untuk menambah kepesertaan,”kata Amel.  

“Karena Fasilitas dan pelayanan menjadi pertimbangan seseorang untuk menjadi peserta, kita akan mendorong jangan sampai ada lagi pasien di ‘oper-oper’ karena ketersediaan tempat tidur kurang, akses pelayanan kesehatan yang susah dan lain sebagainya,”tambahnya.

Dalam Hal ini, politisi F-Nasdem ini menegaskan, Panja BPJS Kesehtaan dan PBI ini sedang mencari solusi-solusi yang nantinya akan diberikan kepada pemerintah sebagai referensi agar program JKN  dapat berkesinambungan dan menjadi program andalan pemerintah kedepan.(rnm) foto: Jay/od