Komisi X Apresiasi Daerah-daerah Yang Laksanakan UNBK
Komisi X DPR mengapresiasi daerah-daerah yang telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Berdasar pemantauan dan laporan saat mengunjungi SMP Negeri I , SMA Negeri I dan SMP Negeri IV Gresik, serta penjelasan guru-guru dan pejabat Kemendikbud Gresik dan Blitar, pelaksanaan UN Tingkat SMA/SMK berjalan lancar.
Ketua Tim Kunker Spesifik Ferdiansyah (FPG) menyatakan, kunspek ke Gresik-Blitar, Jumat (8/4) momennya tepat karena UN SMA sedang berlangsung dan UN SMP akan berlangsung termasuk sekolah-sekolah yang menyelenggarakan UN Berbasis Komputer (UNBK).
Berdasarkan laporan kepala sekolah dan dinas pendidikan, para murid sekarang tidak grogi lagi. Akibat UN tidak menjadi satu-satu faktor kelulusan, maka membuat siswa happy dan tidak tertekan sehingga mengerjakan soal dan lebih enjoy. “ Alkhamdulillah tidak ada masalah UN di Kabupaten Gresik dan kota Blitar,” jelasnya.
Lebih jauh Ferdy mengatakan, UNBK tidak ada masalah artinya kalau terjadi kesulitan maka siswa yang bersangkutan tunjuk tangan lalu direspon oleh pengawas atau panitia, tidak lama diselesaikaan dan petunjuknya jelas. UNBK bukan dalam konteks UN On Line tapi UN berdasar local area net work (LAN) artinya soal dikirim dari pusat dengan kode tertentu pada jam tertentu baru bisa dibuka, baru siswa bisa mengerjakan, dimana soal UN sudah ditampung di server.
Menjawab pertanyaan pers sejauh mana pantauan Komisi X bahwa UNBK membawa misi kejujuran, politisi Golkar dari Dapil Jabar XI ini mengatakan, berdasarkan laporan maka relatif bisa dijamin. Identik dengan variasi satu kelas berbeda-beda, memperkecil peluang untuk berbuat kecurangan termasuk meniadakan joki atau menyontek. satu kelas saja soalnya beda-beda.
Dari dialog dengan kalangan pendidikan pendidikan Gresik dan Blitar terungkap, harapan besar agar UNBK bisa dilakukan serentak dan ada target waktu. UNBK dinilai membawa beberapa hal positif, lebih jujur, transparan dan sederhana. UNBK juga salah cara bagi para siswa menghadapi kemajuan teknologi serta menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Sementara anggota Tim Kunspek Komisi X DPR Mujib Rohmat berharap UNBK perlu dipersiapkan lebih baik, terutama bagi daerah-daerah yang listriknya masih bergiliran. Bahkan kalau perlu dibuat Satgas terkait penyediaan listrik, IT dan Telkom. Tak kalah penting, penyelenggaraan UNBK ini menjadi tekad bersama khususnya ada kesinambungan dengan pemerintah berikutnya.
“ Program ini jangan sampai terputus, nanti ganti menteri jangan ganti kebijakan. Akibatnya kebijakan antar daerah tidak sama- plentang-plentong, ini yang tidak kita kehendaki,” tutur Mujib.
Tim Kunspek Komisi X terdiri Ferdiansyah (FPG) selaku Ketua Tim dengan anggota Wiryanti Sukamdani, Esti Wijayanti, Isma Yatun dan Guruh Irianto Sukarno Putro (FPDIP), Mujib Rohmat (FPG), Dwita Ria Gunadi, Sri Meliyana dan Nuroji (F.Gerindra), Laila Istiana (FPAN), Dedi Wahidi dan Zainul Arifin Noor (FPKB) dan Surahman Hidayat (FPKS). (mp)/foto:mastur/parle/iw.