Komisi X Temukan Sejumlah Masalah dalam Pelaksanaan BOPTN
Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR mengadakan pertemuan dengan beberapa rektor perguruan tinggi negeri se Jawa Timur, di Universitas Airlangga, Surabaya, Kamis (10/03) dipimpin langsung Ketua Komisi Teuku Riefky Harsya.
Dalam sambutannya ia mengatakan, kunjungan kerja ini dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi dewan dalam bidang pengawasan, menyerap aspirasi tentang pelaksanaan BOPTN di wilayah Jawa Timur.
Program BOPTN bertujuan untuk menutupi kekurangan biaya operasional di perguruan tinggi, yaitu dengan menetapkan tidak ada kenaikan uang kuliah (SPP) dan menggunakan Uang KuliahTunggal (UKT) pada perguruan tinggi negeri. Hal ini berlaku sejak tahun akademik 2012 / 2013 hingga sekarang.
Dalam acara pertemuan di Kampus Unair tersebut, Komisi X menerima berbagai keluhan permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan BOPTN, Beasiswa dan Kepangkatan Dosen.
"Komisi X akan serius memperhatikan kondisi BOPTN saat ini, karena ditemukan beberapa masalah dalam pelaksanaannya. Maka kita telah membentuk Panja BOPTN dengan beberapa rekomendasi mengenai kebijakan umum," lanjut Riefky Harsya.
Salah satu rekomendasi untuk mendukung pelayanan Tri Darma Perguruan Tinggi, dan untuk memenuhi standar minimal pelayanan pendidikan tinggi, maka pengalokasian dana BOPTN sekurang-kurangnya harus memenuhi empat prinsip, yaitu prinsip kebutuhan, prinsip keadilan, prinsip motivasi kerja, dan prinsip apresiasi kinerja yang dilaksanakan tepat waktu.
Politisi F-PD Dapil Aceh I itu juga menambahkan, kenaikan jabatan akademik dosen merupakan bentuk pemberian penghargaan pemerintah atas prestasi kerja yang dicapai dosen. Setiap dosen yang mempunyai prestasi kerja sesuai peraturan perundang-undangan berhak mendapatkan penghargaan kenaikan jabatan akademik.
Selengkapnya Tim Kunjungan Kerja Komisi X ke Jawa Timur dipimpin Wakil Ketua Komisi Abdul Kharis Almasyhari dari F-PKS, didampingi Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya (F-PD) serta anggota tim SB. Wiryanti Sukamdani dan Junico BP Siahaan dari F-PDIP, M. Ridwan Hisjam dan Popong Otje Djundjunan dari FPG, Ida Bagus Putu Sukarta dari F. P GERINDRA, Laila Istiana dan Yayuk Basuki (F-PAN), Latifah Shohib (F-PKB), serta Dadang Rusdiana (F-P. HANURA). (dep,mp) Foto : Ryan/parle/od