Komisi III Berharap BNN Susun Buku Pelajaran Bahaya Narkoba
Anggota Komisi III DPR RI, Hasrul Azwar berharap Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyusun mata pelajaran bahaya narkoba dalam buku sekolah dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Indonesia sudah darurat narkoba, dimana barang haram itu sudah masuk ke dalam pesantren, politisi dan sekolah-sekolah. Dari tingkat SD hingga perguruan tinggi sudah dimasuki narkoba. Ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu saya berharap ada mata pelajaran bahaya narkoba di sekolah-sekolah,”ungkap Hasrul dalam rapat kerja Komisi III dengan BNN, Kamis (4/2) di ruang rapat Komisi III, Senayan Jakarta.
Hal senada juga diungkapkan anggota komisi III lainnya, Syarifudin Sudding yang berharap BNN bekerjasama dengan Kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk memasukkan pelajaran bahaya narkoba dalam kurikulum.
“Bukannya pesimis atas kinerja BNN, namun dengan peredaran narkoba yang semakin marak, saya tidak yakin pemberantasan dan pencegahan narkoba hanya dilakukan oleh BNN ini akan membuahkan hasil yang maksimal. Mengingat aparat yang dimiliki BNN juga sangat terbatas. Oleh karena itu saya sependapat jika BNN juga harus berkordinasi dengan Kemendikbud untuk memasukan pelajaran bahaya narkoba dalam kurikulum sekolah,”papar Syarifudin.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BNN, Budi Waseso mengatakan bahwa BNN sudah lama menyusun buku tentang bahaya narkoba untuk dimasukkan dalam kurikulum SD, SMP, dan SMA. Bahkan ditambahkan Buwas, begitu kepala BNN ini biasa disapa, buku yang disusun BNN itu juga telah ditandatangani oleh Presiden dan ada film animasi tentang bahaya narkoba . Namun sayang, pelaksanaannya masih terhambat. (Ayu), foto : rni/parle/hr.