Komisi X Dorong Pemerintah Bantu Promosikan Wisata Kalbar

29-12-2015 / KOMISI X

Anggota Komisi X DPR Zulfadhli mengharapkan pemerintah pusat memberikan bantuan untuk promosi pariwisata di Kalimantan Barat. Hal itu dikatakannya seusai bersama Tim Kunker Komisi X dipimpin Wakil Ketua Komisi Ridwan Hisyam mengunjungi Kalbar baru-baru ini.

Sebagaimana diakui Gubernur Cornelis dan Kadis Parekraf Propinsi Kalbar Simplisius, masalah pariwisata di Kalbar banyak even yang dilakukan cuma hambatannya tak ada biaya. Seperti Gawai Dayak di Pontianak, Festival Budaya Melayu dan  Cap Go Meh yang merupakan festival orang Tionghoa. “ Khusus Cap Go Meh, mereka yang jalan karena orang kaya dan mampu mempromosikan. Kalau kami Dayak dan Melayu miskin,” tandas Gubernur Cornelis.

Gubernur yang dikenal bicara tegas dan lugas ini melanjutkan, pihaknya kalau tidak dibantu pemerintah tidak bisa apa-apa. “ Tolong pejabat pariwisata yang hadir bersama Komisi X ini bantu kami. Indonesia banyak obyek wisata yang di negara lain tidak ada. Seperti Danau Sentarum,  hutan seperti itu tidak ada lagi kecuali ke Brazil , Amazon. Cuma tidak promosi dan infrastrukturnya yang menjadi persoalan. Sementara Malaysia bisa menjual Dayak, sehingga orang datang ke Kucing dan Sabah,” ungkapnya.

Simplisius menambahkan, potensi wisata di Kalbar sangat besar dan wilayahnya sangat luas dengan potensi destinasi unggulan bertebaran di luar kota tetapi infrastruktur sangat tidak memadai. Menurut dia, wilayah Kalbar yang luasnya 1,5 kali P Jawa tetapi infrastruktur jalan tidak memadai.

Di Kalbar juga ada potensi wisata laut yang ideal sehingga banyak dikunjungi wisatawan Malaysia yang masuk lewat Entikong sekalian berbelanja namun akhir-akhir mengeluh jalan yang rusak. Kendala lain pariwisata di Kalbar karena dianggap masih urusan sampingan bukan urusan wajib, sehingg ada kabupaten di Kalbar yang hanya mendapat kucuran dana 60 juta. Sementara pemasaran di tingkat pusat tidak melakukan even.

“ Ibaratnya kami disuruh memancing ikan kakap, tapi mata pancingnya ikan serua. Itu kendala yang dihadapi,” jelas Simplisius. Khusus perayaan Cap Go Meh, dia menyebutkan bahwa wisata budaya itu bisa mendatangkan wisatawan dari Tiongkok, Singapura, Hongkong  dan Korsel. Selama kurun waktu 3 bulan sebelum Cap Go Meh,  hotel-hotel di Singapura penuh. Lagi-lagi karena hambatan infrastruktur dan minim fasilitas, yang menikmati devisa negara lain bukan masyarakat Kalbar.

Khusus potensi wisata Danau Sentarum, Zulfadhli berharap bisa dijadikan salah ikon wisata Kalbar. Apalagi untuk menuju ke lokasi sudah ada pesawat bisa ditempuh hanya 45 menit langsung bisa lihat wisata alam yang menakjubkan.Terletak di jantung Borneo atau tepatnya di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kawasan Danau Sentarum yang merupakan komplek danau-danau  yang terdiri dari  20 buah danau besar kecil.

Sejak tahun 1999 ditetapkan sebagai Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) dan mempunyai luas 132.000 Hektar, terdiri atas 89.000 hektar hutan rawa tergenang dan 43.000 hektar daratan. Danau Sentarum sungguh berbeda dengan danau ‘konvensional’ lainnya, sebab Danau Sentarum sejatinya adalah daerah hamparan banjir (lebak lebung /floodplain). 

Pada musim penghujan Komplek Danau Sentarum akan terendam air akibat aliran air dari pegunungan di sekelilingnya dan dari luapan Sungai Kapuas yang merupakan Sungai terpanjang di Indonesia. Selama 9-10 bulan dalam setahun, kawasan Danau Sentarum akan terendam hingga kedalaman 6 – 14 meter, menyimpan 16 triliun meter kubik air, namun uniknya pada musim kemarau panjang, sebagian besar danau menjadi kering. (mp), foto : mastur prantono/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...