Komisi IV Dorong Ekspor Salak Pondoh

21-12-2015 / KOMISI IV

Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi IV DPR berkunjung ke Rumah Kemas Buah Salak yang dikelola Asosiasi Petani Salak Sleman Prima Sembada di Sleman, Yogyakarta. Sejumlah permasalahan berhasil dihimpun saat berdialog dengan petani dan pengelola rumah pengemasan ini.

 

“Kita mendengar permintaan Salak Pondoh, Sleman ini untuk pasar ekspor di Eropa dan Amerika cukup tinggi, kita sambut keberhasilan ini. Dalam dialog kami mendengar ada permasalahan seperti rumah kemas yang masih belum memadai ini tentu kita perlu carikan solusinya bersama pemerintah,” kata Ketua Tim Kunker Siti Hediati Soeharto, Sabtu (19/12/15).

 

Dalam kesempatan tersebut Tim Kunker melihat langsung proses pembersihan dan pengemasan buah salak yang dilakukan dengan teknologi yang sederhana. Anggota tim kunker Rofi’ Munawar mengingatkan agar petani mampu menjaga standar mutu pengemasan.

 

“Kita tahu untuk standar ekspor ke negara tertentu seperti Eropa dan Amerika cukup ketat. Rumah Kemas ini perlu dikelola dengan manajemen yang baik dan dinas terkait perlu memberikan supervisi secara berkala,” tutur politisi FPKS ini.

 

Dalam proses pengemasan asosisi sudah menerapkan standar higinitas seperti mengenakan baju khusus, masker dan alas kaki yang hanya digunakan di ruang pengemasan. Sejak tahun 2014 asosiasi juga telah berhasil memperoleh sertifikat internasional IMO dan International Control Union.

 

Saat ini petani salak di Sleman sudah bergabung dalam 34 kelompok tani, ada yang bergabung pada asosiasi namun sebagian memilih membentuk paguyuban. Salak pondoh adalah salah satu kultivar salak yang banyak tumbuh di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, di lereng Merapi. 

 

Salak pondoh memiliki ciri rasa yang manis atau tidak sepet sejak buah masih muda. Di Indonesia sendiri salak pondoh yang dibudidayakan adalah salak pondoh merah, salak pondoh super, salak pondoh hitam dan salak pondoh kuning. (iky) Foto:Ical/Parle/tt

 

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...