Legislator Belum Tahu Anggaran Persiapan Tuan Rumah Moto GP 2017
Kepastian Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP 2017 sedang memasuki babak akhir. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengatakan, Letter of Intention (LOI) yang telah ditandatanginya akan segera dipelajari oleh Dorna selaku organizer MotoGP sebelum kerjasama tersebut ditandatangai kedua belah pihak.
Bahkan, dalam LOI disebutkan Indonesia tidak hanya menjadi penyelenggara MotoGP tahun 2017 saja, Menpora juga sudah menyatakan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah MotoGP selama tiga tahun berturut-turut. Karena itu, renovasi sirkuit Sentul bakal segera dilakukan. Diperkirakan, renovasi akan memakan anggaran sebesar Rp 200 miliar.
Namun, sebagai mitra dari Kemenpora, Anggota Komisi X DPR Jefirstson Riwu Kore belum mengetahui sumber anggaran yang akan digunakan Kemenpora untuk merenovasi sirkuit yang bangun pada tahun 1990 itu. Padahal, APBN 2016 sudah diketok.
“Tahun 2016, kita sudah ketok anggaran (APBN), berarti kita belum tahu Kemenpora mau pakai anggaran darimana. Jangan pakai anggaran yang tidak jelas sumbernya,” pesan Jefri, di sela-sela raker dengan Menristekdikti, di Gedung Nusantara I, Rabu (2/12/15).
Untuk itu, politisi F-PD ini akan mempertanyakan hal ini ketika raker dengan Menpora, dalam waktu dekat. Namun di satu sisi, ia mendukung Indonesia untuk menjadi tuan rumah penyelenggaran MotoGP 2017.
“Kita mendukung Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP pada 2017,” imbuh politisi asal dapil NTT itu.
Mengutip dari berbagai media, Menopra memperkirakan dana yang dibutuhkan untuk merenovasi Sirkuit Sentul mencapai Rp 200 miliar. Padahal, angaran pemerintah untuk proyek ini hanya Rp 5 miliar. Itu artinya, biaya renovasi masih membutuhkan dana sekitar Rp 195 miliar.
“Karena anggapan pemerintah sangat terbatas, kami mengajak sektor swasta pada industri otomotif ikut bersama-sama mendukung rencana renovasi tersebut,” ujar Imam, beberapa waktu lalu. (sf)/foto:jaka/parle/iw.