Kesan Ekspatriat; Kunjungi Borobudur Cukup Sekali, Bali Berkali-kali

26-10-2015 / KOMISI X

Mantan artis  Krisna Mukti yang kini anggota Komisi X DPR mengisahkan pengalamannya mengajak ekspatriat mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tangah. Belum lama ini ia mengajak rekan-rekan ekspatriat dari Eropa, China dan Korea ke Borobudur dan hanya terkesan pada candinya saja yang mengagumkan.  Mereka ingin tahu sejarahnya, siapa yang membangun dan kemudian foto-foto.

“ Namun saat ditanya apakah akan mengunjungi Borobudur lagi, dijawab tidak.  Sedangkan kalau ke Bali, bisa berkali-kali. Alasannya, Borobudur tidak ada café,  dan tidak bisa kongkow-kongkow, sementara pulau dewata lengkap dengan selera wisman,” kata Krisna saat mengunjungi Borobudur bersama Tim Komisi X DPR belum lama ini.

Menurut politisi PKB ini, salah satu contoh para ekspatriat itu  menginginkan  suasana santai di kafe, minum  dan ngobrol bisa berjam-jam. Mereka menyarankan, kenapa di Borobudur tidak dibuat kafe-kafe,  seperi Mac Donald yang berciri khas Borobudur atau berciri khas Magelang yang disuguhkan dengan taste internasional seperti Bali.

“ Di Bali juga hanya warung-warung biasa tetapi penjual dan pelayanannya ramah, mau ngobrol bisa sedikit bahasa Inggris. Penyajiannya juga dengan taste internasional. Kami juga ingin melihat keindahan sore Borobudur sambil ngopi, ngobrol melihat pemandangan sekitar. Atau malam-malam bisa ngobrol sampai larut malam sambil melihat keindahan candi, namun disini nggak ada,” tutur Krisna.

Selain itu, sambung dia,  Borobudur kurang terasa tradisi Jawanya seperti Jogya atau ketika turis tiba di Bali. Ketika masuk bandaranya, suasana Bali saja sudah terasa.  “ Di Borobudur,  suasananya  tanggunng, desa tidak, kota juga tidak. Mereka ke sini mau lihat keotentikan, keaslian home stay tapi kecewa rumah-rumah yang didatangi rumah biasa, tembok  suasana Jawa khas jaman dulu tidak ada,” keluhnya.

Karena itu dia berharap Pemkab Magelang bisa lebih kreatif, inovatif mempunyai terobosan baru supaya orang mau datang lagi ke Borobudur tidak cuma sekali untuk seumur hidup.  Selain itu perlu dibuat film promosi  yang mudah di akses ke seluruh dunia sehingga  bisa menggelitik turis mancanegara mengunjungi Borobudur dan destinasi wisata di Jateng lainnya. (mp), foto : mastur prantono/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...