Perlu langkah-langkah Lebih Keras Penuhi Target Kunjungan Wisata.
Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Kharis Almasyhari menegaskan, perlu langkah-langkah lebih keras untuk bisa memenuhi target kunjungan wisatawan baik wisatawan nusantara (wisnus) atau wisatawan mancanegara (wisman). Dalam APBN- P 2015 Kemenpar dapat pagu anggaran Rp 2,472 triliun dan RAPBN 2016 mendapatkan alokasi pagu sementara Rp 5,643 triliun berarti mengalami kenaikan sebesar Rp 3, 17 T.
Hal itu dikemukakannya ketika bersama Tim Komisi X DPR menggelar pertemuan dengan Sekda Provinsi Jawa Tengah, jajaran Kementerian Pariwisata, Direksi Taman Wisata Borobudur , ASITA dan PHRI dibalai pertemuan Hotel Manohara, Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jateng, baru-baru ini.
Menurut Abdul Kharis, kenaikan anggaran Kemenpar ini diantaranya untuk program promosi pariwisata sehingga target kunjungan wisata sebanyak 10 juta pada 2105 menjadi 12 juta pada 2016. Penerimaan devisa diharapkan meningkat dari Rp 155 T tahun 2015 menjadi 172 T pada tahun 2016. Selain itu, jumlah perjalanan wisnus sebanyak 255 juta tahun 2015 menjadi 260 juta pada tahun 2016.
“ Kalau hanya dengan langkah-langkah biasa, target 12 juta wisman tahun 2016 menjadi target sangat berat, betapun DPR akan menyetujui 5,6 T untuk tahun 2016. Diharapkan dengan peningkatan yang cukup spektkuler ini target akan tercapai,” tegasnya.
Politisi PKS ini menambahkan, Komisi X mendorong pada tahun 2016 dikembangkan program destinasi wisata religi. Di Jateng memiliki wisata aneka ragam salah satunya peninggalan situs-situs purbakala seperti Borobudur. Bahkan candi-candi besar sebagian terletak di Jateng dan di daerah ini juga terkenal sejarah peninggalan Islam dan Jawa serta masjid-masjid dan makam-makam raja. Potensi ini hendaknya dimanfaatkan oleh Pemda Prov Jateng untuk mengembangkan wisata religi.
Plh. Dirut PT Taman Wisata Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko,Purwanto menjelaskan, tahun 2010 jumlah pengunjung sebanyak 3,6 juta orang dan pada tahun 2014 sebanyak 5,1 juta orang terdiri 4,67 juta wisnus dan 448 ribu wisman.
Joko Suratno dari Asita Jateng menyatakan, apa yang diungkap Komisi X sangat strategis, sebab Borobudur terkait kunjungan wisatawan asing butuh promosi lagi karena menurunnya rating Borobudur . Target yang cukup banyak dilakukan Ankor Wat ( Thailand) sampai 8 juta dan Borobudur hanya ratusan ribu.
Selain promosi maka infrastruktur harus dipersiapkan dengan baik, termasuk mempercantik pintu gerbang Bandara Ahmad Yani di Semarang sebagai salah satu pintu masuk wisatawan ke Borobudur.
Potensi wisata religi di Jateng juga cukup banyak, seperti wisata ziarah Islam ada Wali Songo di Demak, Kudus, ziarah umat Kristen Goa Maria di Ambarawa, ziarah Hindu di Dieng dan Karanganyar serta candi Ceto, di Ungaran untuk Kong Hu Cu diantaranya Sam Po Kong yang terkenal dengan hadirnya Laksamana Ceng Ho 600 tahun yang lalu.
Tim Kunker Spesifik Komisi X terdiri 12 orang yakni Ketua Tim Abdul Kharis Almasyhari (F-PKS) dengan anggota Isma Yatun dan Esti Wijayati (F-PDIP), Achmad Mujib Rohmat dan Bambang Sutrisno (F-PG), Sutan Adil Hindra, Ida Bagus Putu Sukarta dan Moreno Soeprapto (F-Gerindra), Laila Istiana (F-PAN), Krisna Mukti (F-PKB) Anas Thahir (FPP) dan Yayuk Sri Rahayuningsih (F-Nasdem). (mp), foto : mastur prantono/parle/hr.