Jatuhnya Rezim Karena Krisis Ekonomi

25-08-2015 / KOMISI IV

 

Suatu multi krisis itu akan terjadi ketika terjadi instablitas. Kalau instabilitas itu diawali dari krisis pangan kemudian multiplier efect nya kemana-mana. Bisa krisis ekonomi, krisis keamanan, dan krisis politik.

Demikian dikatakan anggota Komisi IV DPR Firman Soebagyo, sebelum Rapat Paripurna dengan agenda Jawaban Pemerintah atas tanggapan Fraksi-Fraksi mengenai RAPBN 2016, Selasa (25/8) siang.

Menurutnya, krisis politik itu tanda –tandanya akan jatuhnya  sebuah rezim. Contohnya Bung Karno jatuh karena menghadapi masalah krisis pangan, kemudian Soeharto jatuh juga karena diakibatkan krisis ekonomi.

Di negara mana pun, lanjut Firman, jatuhnya rezim diawali dengan krisis ekonomi. Oleh karena itu, masalah ekonomi  ini harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah, tidak boleh lagi bermain-main terhadap persoalan ketahanan pangan nasional.

Firman Soebagyo juga menegaskan,  Kapolri sudah membuat maklumat kepada siapapun yang melakukan penimbunan pangan maka akan ditindak tegas dan ini mengacu pada Undang-Undang Pangan dan Undang-Undang Perdagangan.

“Walaupun pernyataan atau maklumat itu terlambat, namun saya tetap memberikan apresiasi. Karena 3 atau 4 tahun yang lalu, saya telah menyampaikan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum, untuk menghadapi globalisasi ekonomi,  terus terang  masyarakat masih belum siap,” tegasnya.

Mengenai nilai rupiah yang melemah, kata Firman, sudah masuk posisi lampu merah, karena dolar sudah pada angka Rp.14.100,- kemudian dolar Singapura sudah mencapai Rp.9,900,- atau hampir mencapai titik Rp.10.000,- yang dalam sejarahnya tidak pernah terjadi.

“Ini posisi yang beresiko tinggi, maka dari itu pemerintah harus mulai mengendalikan impor. Rupiah kian terpuruk, sementara bahan baku impor terus dilakukan dalam rangka memenuhi kesedian pangan, maka posisi devisa negara kita akan terkuras habis,“ tegas Firman.(Spy)/foto:iwan armanias/parle/iw.

 

 

 
BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...