Komisi VII Pertanyakan Kepastian Konversi Gas Kalsel

15-12-2009 / KOMISI VII

Komisi VII Mempertanyakan kepastian pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpiji di Provinsi Kalimantan Selatan. Pertanyaan ini disampaikan saat Tim kunker Komisi VII mengadakan pertemuan dengan PT Pertamina Wilayah Kalimantan, di Banjarmasin
            “Jangan membuat pernyataan yang tidak jelas. Jangan hanya sekedar janji, kalau memang sudah ada rencana, segera dilaksnakan,”  Anggota Komisi VII DPR RI, Asfihani (F-PD)

Politisi asal daerah pemilihan (dapil) Kalsel ini meminta Pertamina benar-benar mempersiapkan konversi dengan baik. “Saya berharap tidak ada keluhan bahwa minyak tanah ditarik, tapi gas belum ada,” tukasnya seraya meminta kepastian kapan waktu rencana konversi mitan ke elpiji di provinsinya.

"Tanpa kepastian dan perencanaan serta sosialisasi yang matang terhadap rencana konversi minyak tanah ke gas elpiji, supaya tidak menimbulkan keresahan bagi masyarakat Kalsel," ujarnya.

Karena itu Asfihani meminta  kepastian waktu serta perencanaan dan sosialisasi yang betul-betul matang agar konversi minyak tanah ke gas elpiji di Kalsel yang kini berpenduduk hampir 3,5 juta jiwa dapat berjalan lancar

Menanggapi pertanyaan tersebut, General Meneger Pemasaran BBM Wilayah Kalimantan, Alfian Nasution, menyatakan, konversi mitan ke elpiji di Kalsel direncanakan sekitar Januari - Maret 2010. Namun kata dia semua tentu akan dipersiapkan sematang mungkin, baik mengenai sosialisasi maupun kesiapan elpiji itu sendiri

Rencana konversi minyak tanah ke gas elpiji di Kalsel dimulai dari Tanjung, ibukota Kabupaten Tabalong, kota paling utara yang berbatasan dengan Kalimantan Timur (Kaltim), yang menjadi tempat pengiriman bahan gas tersebut. "Kita juga berharap dengan perencanaan persiapan dan sosialisasi yang matang, konversi ini bisa berjalan lancar sebagaimana diharapkan bersama," kata Alfian.

Sedangkan realisasi penjualan elpiji 12 kg dan 50 kg di provinsi Kalsel masing-masing dia mengungkapkan sebanyak 48,29 MTon dan 4.526,81 MTon

Mengenai bahan bakar minyak (BBM) yang ditangani selama ini di wilayah Kalimantan, ia menjelaskan, khusus untuk Kalsel pada 2009, seperti kouta premium 349.272 kiloliter (kl) realisasi per 9 Desember sebanyak 95 persen dan solar 251.582 kl realisasi 71 persen.

"Persediaan BBM seperti premium dan solar untuk Kalsel dalam sepekan ke depan masih aman. Persediaan itu terus dipasok hingga mencapai standarisasi aman. yaitu minam untuk keperluan selama empat hari," demikian Alfian. (sw)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...