Film Indonesia belum menunjukkan kebangkitan yang berarti. Produk film impor masih mendominasi tontonan di layar sinema Indonesia. Banyak persoalan yang membelit film nasional untuk segera dibenahi. Dan Vena Melinda menyatakan siap memperjuangkan film nasional ke track kejayaannya.

Di hadapan para praktisi dan produser film nasional, Anggota Komisi X DPR RI Venna Melinda menguatkan niatnya untuk memperjuangkan nasib film Indonesia yang masih dibelit banyak masalah. “Film Indonesia harus bangkit. Saya janji akan faith berjuang melawan pelanggaran hak cipta film dalam lima tahun ke depan,” tandasnya, Selasa (23/6) di Ruang Fraksi Demokrat DPR RI.

Politisi dari dapil Jatim VI tersebut, meyakinkan para insan film yang diundang ke ruang fraksinya bahwa kelak akan ada Panja Film Nasional di DPR untuk membenahi perfilman di Tanah Air. Banyak keluhan yang disampaikan para insan film dalam pertemuan itu. Misalnya, soal jam tayang film impor yang jauh lebih lama beredar di bioskop-bioskop nasional. Untuk itu, pemerintah perlu mengatur tata edar film di Indonesia.

Dengan pertemuan ini, Vena ingin menginisiasi terbentuknya kaukus film nasional sekaligus memimpin kaum muda kreatif untuk melahirkan film-film nasional yang berkualitas. “Tahun 1987 saya terakhir main film. Dan setelah menjadi Anggota DPR saya ingin fokus memperjuangkan film nasional. Untuk itu saya ingin menyerap lebih banyak aspirasi para insan film. Bila di industri musik sudah ada Anang Hermansyah yang berjuang, di film saya ingin berada di garda terdepan,” akunya.

Komitmen ini spontan diapresiasi para praktisi dan produser film yang hadir. Dalam pertemuan itu hadir para delegasi dari Komite Perfilman Indonesia, APROFI, PPFI, Patriot Film Indonesia, Eagle Institute, GASFI, Gabungan Pertunjukan Bioskop Seluruh Indonesia, dan lain-lain. Inilah saatnya meraih momentum membangkitkan film nasional yang berkualitas. Pemerintah pun diimbau membuat aturan main yang memihak film nasional. (mh)/foto:jaka/parle/iw.