Perlu Gebrakan Untuk Kendalikan Populasi Penduduk

29-05-2015 / KOMISI IX

Laju pertumbuhan penduduk terus mengkhawatirkan. Dibutuhkan gebrakan yang masif dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menekan laju tersebut. Kampanye pengendalian penduduk pun menjadi keniscayaan untuk disampaikan hingga ke desa-desa.

 

Anggota Komisi IX DPR RI Ali Mahir (dapil Jateng II) menyampaikan hal tersebut kepada Parlementaria, Jumat (29/5). Menurut Mahir, prediksi populasi penduduk Indonesia pada 2035 sekitar 305 juta jiwa. Bila pertumbuhan penduduk tersebut tidak dibarengi dengan kualitas hidup, bisa mengancam kerawanan sosial di negeri ini. Misalnya, angka pengangguran yang tinggi dan distribusi pangan yang tidak merata.

 

Seperti diketahui, Kepala BKKBN yang baru saja dilantik, Surya Chandra Surapaty, bertekad akan menggalakkan kembali program KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Selain itu, dia juga akan menurunkan angka total fertilitas (kelahiran) yang selama sepuluh tahun terakhir mengalami stagnasi di angka 2,6. Diupayakan angka tersebut turun menjadi 2,1 per perempuan usia 14-49 tahun.

 

Dikatakan Mahir, “Pertumbuhan penduduk rata-rata 3,7 juta per tahun. Ini tak bisa dianggap remeh. Saya justru ingin menyatakan bahwa semangat program ini harus dibumikan, tidak hanya dalam seminar atau diskusi-diskusi. Ada beberapa hal yang mesti ditekankan saat ini, yaitu sosialisasi dan edukasi hingga tingkat pedesaan. Saya belum melihat ada brosur, stiker, spanduk, atau baliho di tingkat kabupaten. Kalaupun ada, sangat sedikit jumlahnya.”

 

Diakui politisi Partai Nasdem tersebut, tenaga penyuluh untuk menyukseskan program KB ini sangat minim. Tapi, program pengendalian penduduk tak boleh berhenti walau jumlah tenaga penyuluh belum ditambah. “Menurut saya, sembari mendorong penambahan tenaga penyuluh maupun perangkat satuan kerja di daerah, kampanye, sosialisasi, dan edukasi sudah harus dilakukan, baik lewat media cetak maupun elektronik.”

 

 Di antara program unggulan BKKBN, lanjut mahir, adalah GenRe (genarasi berencana) yang ditujukan bagi kaum muda untuk mengatur waktu pernikahan dan kelahiran. “Kegiatan kampanye GenRe itu baik. Tapi, cakupannya sangat sedikit. Intinya bagaimana Kepala BKKBN yang baru ini bisa meneruskan program yang sebelumnya sudah baik dan efektif. Namun harus bisa melakukan program kreatif lainnya. Bila bisa meyakinkan DPR, saya yakin semua mendukung,” imbuhnya.

 

Kepala BKKBN yang baru, imbau Mahir, agar membangun pemahaman kepada masyarakat bahwa tugas pengendalian penduduk bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan BKKBN. Semua lapisan masyarakat harus diberi pemahaman yang sama tentang tugas penting mengendalikan populasi penduduk Indonesia. “Kita tunggu gebrakan BKKBN yang lebih solutif, kreatif, dan efektif,” tutup mahir. (mh)

 

BERITA TERKAIT
Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan
18-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025...
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...