DPR Sayangkan Digelarnya Lomba Karikatur Nabi
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ledia Amaliah Hanifa menyayangkan digelarnya lomba Karikatur Nabi Muhammad SAW di negara besar yang menjunjung tinggi demokrasi seperti Amerika serikat. Hal tersebut diungkapkan Ledia kepada Parlementaria baru-baru ini.
“Jika mereka ingin menegakkan demokrasi dan toleransi bukan seperti itu, karena konon pelaksanaan lomba tersebut mengatasnamakan demokrasi dan sebagai bentuk protes atas kartunis salah satu media luar yang lebih dulu melakukan hal serupa. Lantas apa yang mereka lakukan itu juga sebuah toleransi ?,”ungkap Ledia.
Dijelaskan Ledia, inti dari toleransi itu sejatinya menghormati, menerima dan berempati dengan sesama umat manusia. Dan mereka tidak boleh menukik hal-hal yang substansi. Dimana dalam ajaran Islam tidak diperbolehkan menggambarkan Rasulullah SAW, namun mereka malah sengaja membuat lomba tersebut dengan alasan kebebasan berekspresi. Jadi disini yang tidak toleran siapa?.
Meski demikian menurut Ledia, umat Islam khususnya yang ada di Indonesia tidak terpancing terhadap hal tersebut. Dan pemerintah pun tidak perlu mengajukan protes kepada Amerika serikat. Karena penyelenggaraan lomba tersebut pun bukan atas inisiatif pemerintah Amerika, melainkan pihak swasta.
“Tidak harus protes, apalagi sampai G to G (Government to Government), karena yang menggelar lomba tersebut swasta. Meskipun adanya lomba tersebut tidak mengurangi kemuliaan dari Rasulullah SAW Namun pemerintah Indonesia perlu melakukan lobi-lobi khusus agar peristiwa serupa tidak terulang lagi dan akhirnya bisa memancing kemarahan umat muslim dunia, khussunya di Indonesia,”tegas Politisi dari Fraksi PKS ini. (Ayu) Foto: iwan armanias/parle/od