Komisi VIII Kecewa Pada Kementerian PP & PA

16-04-2015 / KOMISI VIII

Komisi VIII DPR RI kecewa terhadap sikap Pemerintah yang tidak menyesuaikan perubahan nama Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjadi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PP & PA) dengan alokasi anggaran dan tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).

Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay usai rapat kerja dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise Kamis ( 16/4) di Senayan Jakarta.

"Seharusnya perubahan nama tersebut mempengaruhi tugas pokok dan wewenang dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang tadinya hanya sebatas pada kordinator atau mengordinir Kementerian atau Institusi lainnya, sekarang berubah menjadi Kementerian teknis yang dapat langsung bergerak memberdayakan perempuan dan memberikan perlindungan anak Indonesia. Dengan demikian anggaran Kementerian itu pun ikut ditambah berkali-kali lipat,”jelas Saleh.

Ditambahkannya, dengan tidak adanya perubahan anggaran dan tupoksi dari Kementerian tersebut membuat program dari kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tidak berubah dalam setiap tahunnya. Hal tersebut berimbas pada minimnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Hingga kemudian hampir setiap tahun kasus-kasus yang terkait perempuan dan anak semakin meningkat.

Oleh karena itu Saleh mendesak agar pemerintah konsisten terhadap keputusannya mengubah Kementerian tersebut. Selain itu Komisi VIII pun berharap agar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memiliki grand design rencana kerja dan alokasi anggaran yang dibutuhkan.

Tidak hanya itu Komisi VIII pun mendesak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak agar lebih kritis dan inovatif dalam merancang program-program prioritas Kementerian dan Isu strategis berbasis kajian dan data. (Ayu)/foto:andri/parle/iw.

BERITA TERKAIT
Revisi UU Haji Diharapkan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Jemaah
20-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abidin Fikri, menegaskan bahwa revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah...
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...