Komisi VI DPR Dukung Revitalisasi Industri

05-12-2014 / KOMISI VI
Komisi VI DPR RI mendukung rencana Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merevitaliasi industri manufaktur dengan melengkapi fasilitas kawasan industri. Rencana tersebut diharapkan tidak sekadar janji-janji kosong.
 
Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir sesaat sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR, Jumat malam (5/12). “Rencana itu bagus. Merevitalisasi industri harus sesuai dengan apa yang kita cita-citakan,” katanya. 
 
Diakuinya, perbaikan infrastruktur kawasan industri selama ini memang masih lemah. Padahal, Indonesia segera menghadapi persaingan global, MEA, dan AFTA.
 
“Saya sudah sering mengutip janji-janji Jokowi. Ketika dia jadi presiden, janji-janji tersebut tidak ada yang benar. Ini yang kami ingin klarifikasi kepada pemerintah,” tandas Hafisz. Pemerintah saat ini, sambung Hafisz, 
 
kerap tak mengajak DPR untuk membicarakan kebijaka-kebijakan strategis. Misalnya, kenaikan tarif dasar listrik yang tidak berkonsultasi terlebih dahulu dengan DPR.
 
Ditambahkan politisi PAN tersebut, rencana revitalisasi kawasan industri jangan sampai tak mendapatkan anggarannya. APBN yang sedang berjalan harus dirubah dahulu untuk mewujudkan rencana ini. “Kami pada 
 
prisipnya sebagai mitra strategis pemerintah di parlemen sangat senang kalau konsep-konsep kerakyatan dijalankan, terutama perbaikan industri dan kawasan.”
 
Seperti diketahui, Kemenperin berencana merevitalisasi industri manufaktur dengan melengkapi fasilitas kawasan, seperti membangun rumah susun dan sekolah bagi keluarga buruh di kawasan industri. Selain itu, akan dibangun pula fasilitas kesehatan, jalan tol, jalur kereta api, dan pelabuhan menuju kawasan industri.
 
Sementara itu soal rencana membangun 13 kawasan industri di luar Jawa dan 2 kawasan di pulau Jawa sendiri, Hafisz menyatakan persetujuannya. Bahkan, bila perlu lebih dari itu. Basis industri nasional sudah tertinggal jauh dengan negara-negara tetangga.
 
“Pemerintah harus menjelaskan anggarannya dari mana dan pola kerja samanya seperti apa. Silakan pemerintah kalau punya rencana, mari kita bicara baik-baik. Kami sangat mendukung sepenuhnya, sepanjang itu untuk rakyat,” ujar Hafisz mengakhiri perbincangan. (mh)/foto:iwan armanias/parle/iw.
BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...