Komisi VIII Tinjau Bencana Gunung Sangeangapi NTB

11-06-2014 / KOMISI VIII

Bencana meletusnya gunung Sangeangapi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 30 Mei 2014 lalu memang tidak menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Namun hal tersebut, tidak membuat Komisi VIII DPR RI berdiam diri. Dipimpin langsung oleh Ida Fauziyah, selaku Ketua Komisi VIII DPR RI, Tim Kunjungan Kerja Spesifik melakukan fungsi pengawasan dalam pelaksanaan tanggap darurat serta proses rehabilitasi pasca meletusnya gunung Sangeangapi di Bima, NTB pada Senin (9/6).

Setelah sempat mengalami delay selama satu jam saat transit di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, akhirnya Tim Kunker Spesifik Komisi VIII dipimpin Ida Fauziyah (F-PKB) dengan anggota Muhammad Baghowi (F-PD), Muhammad Lutfi (F-PG), Adang Ruchiatna Puradiredja (F-PDIP) dan Raihan Iskandar (F-PKS) tiba di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, Bima, NTB pada pukul 15.05 WITA. Rombongan Komisi VIII disambut oleh Bupati Bima Syafruddin H.M. Nur didampingi unsur Muspida setempat.

Dalam sambutannya, Syafruddin, mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan kepedulian anggota Komisi VIII DPR RI atas bencana meletusnya gunung Sangeangapi. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa saat ini sudah melewati tujuh hari masa tanggap darurat pasca meletusnya gunung Sangeangapi. Dan tahapan selanjutnya adalah proses rehabilitasi pada wilayah-wilayah yang terkena dampak letusan gunung Sangeangapi.

“Kami selaku Pemerintah Daerah (Pemda) bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Sosial (Kemensos) bahu-membahu pada masa tanggap darurat, dan kini proses rehabilitasi masih terus berjalan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ida Fauziyah selaku Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi VIII DPR RI mengungkapkan turut bersedih atas musibah meletusnya gunung Sangeangapi dan meminta agar jajaran Pemda Bima dan BNPB aktif membantu dalam masa proses rehabilitasi, yang terpenting memperbaiki fungsi-fungsi sosial, kesehatan dan pendidikan, agar pelayanan terhadap masyarakat tidak terganggu.

“Ini merupakan bagian dari tanggung jawab anggota DPR RI dalam rangka melakukan fungsi pengawasan dalam proses penanganan meletusnya gunung Sangeangapi,” jelas Ida.

Pada kesempatan tersebut, Tim Kunker Spesifik Komisi VIII DPR RI menyerahkan bantuan berupa uang 100 juta dari BNPB serta beras 1 ton dari Kemensos yang diterima secara simbolis oleh Bupati Bima, Syafruddin H. M. Nur di ruang VIP Bandara Sultan Muhammad Salahuddin.(naefuroji/od)/foto: naefurodjie/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Komisi VIII Terima Tiga Masukan DPD RI terkait Revisi UU Haji dan Umrah
24-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang menegaskan pentingnya perubahan Undang-Undang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU)...
Panja Revisi UU Haji DPR Dengarkan Pertimbangan DPD Guna Pengayaan Substansi
23-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melalui Komisi VIII menggelar rapat untuk mendengarkan pertimbangan dari Dewan...
Dorong Percepatan RUU Haji dan Umrah untuk Tingkatkan Pelayanan Jemaah
23-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haji dan Umrah saat ini menjadi prioritas DPR RI untuk segera dirampungkan. Hal...
Achmad Soroti Pentingnya Zona Strategis Armuzna untuk Kelancaran Haji 2026
23-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad, menegaskan pentingnya pembayaran segera mungkin yang dilakukan oleh BPKH guna pengamanan...