DPR- Negara Jangan Kalah Dengan Pelaku Kekerasan Agama
Aksi kekerasan bernuansa agama yang terjadi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menimpa sejumlah warga pada saat beribadah mendapat perhatian yang serius dari DPR.
Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih berharap cita-cita kemerdekaan yakni persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadi harmonisasi kehidupan bangsa tidak terpecah belah.
“Saya berharap semua elemen bangsa mengingat apa yang telah diingatkan dari founding fathers soal kebhinekaan, yang begitu berarti bagi kepentingan bangsa dan negara ini,” kata Gde Sumarjaya Linggih kepada Parlementaria, baru-baru ini di Gedung DPR, Jakarta.
Ia mengatakan semangat Pancasila yang mengajarkan toleransi perbedaan harus dimaknai seluruh lapisan masyarakat. Menurut dia, semua kelompok yang berbeda paham dan keyakinan memiliki tanggung jawab yang sama untuk memelihara harmoni sosial.
“Jangan sampai hanya sebagian kecil yang ngotot, sebagian kecil yang melakukan kekerasan kemudian negara kalah, kemudian tujuan bersama yang kita cita-citakan bersama akhirnya mandek ataupun lepas dari tujuan yang diharapkan,” katanya.
Saat ditanya sering terjadinya kasus kekerasan bernuansa agama, apakah pemerintah dianggap lalai dalam memberikan jaminan kepada masyarakat untuk dalam melakukan ibadah. Menurut, Gde Sumarjaya Linggih, disitulah tantangannya saat ini bagi pemerintah.
“Kalau ini tidak mampu diselesaikan berarti negara dianggap gagal, tetapi selama masih bisa diselesaikan dengan baik tentunya ini sesuai dengan apa yang kita harapkan sejalan dengan apa yang telah diingatkan oleh founding fathers terdahulu,” jelasnya. (nt)