Ketahanan Pangan Harus Jadi Prioritas

02-05-2014 / KOMISI IV

Komisi IV DPR menilai ketahanan pangan harus menjadi prioritas. Pasalnya, pertumbuhan dan dinamika perkembangan penduduk Indonesia berimplikasi terhadap pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

Demikian Pendapat Ketua Komisi IV DPR HM Romahurmuziy saat pertemuan dengan Gubernur DI Yogyakarta dan jajarannya. Gubernur DIY diwakili oleh Wakil Gubernur Sri Paduka Paku Alam IX pertemuan tersebut dilakukan di Gedung Pracimosono Kepatihan Yogyakarta, baru-baru ini.
 
Ketua rombongan HM Romahurmuziy mengatakan perlu upaya serius pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pangan menjadi peran strategis dibidang pertanian, perikanan dan Bulog yang harus mendapat perhatian khusus sekaligus menjadi tantangan kita ke depan, tegasnya.    

Romi biasa dipanggil mengatakan, dalam kunjungan kerja kali ini, Komisi IV DPR sengaja memberikan perhatian khusus kepada Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta karena di Propinsi DI Yogyakarta ini pada tahun 2013 mengalami penurunan produksi padi yang terjadi pada saat produksi nasional mengalami kenaikan sekitar 2,24 juta ton atau sekitar 3,24 persen.

Untuk itu, DI Yogyakarta menjadi menarik karena data BPS menunjukan bahwa luas panen padi, pada tahun 2013 mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2012 dari 152,912 hektar menjadi 159,266 hektar atau naik 4,16 persen.        

Bertambahnya luas panen padi, lanjutnya, tidak diikuti dengan peningkatan produktivitas padi. Seperti diketahui, produktivitas padi di DI Yogyakarta justru mengalami penurunan dari 61,88 ku/ha menjadi 57,88 ku/han sehingga berpengaruh terhadap produksi padi, yang mengalami penurunan dari 946,2e4 ton menjadi 921,824 ton atau turun sebesar 2,58 persen.      

Dia mengatakan, penurunan produksi padi di Yogyakarta diindikasikan karena penurunan luas panen padi sawah akibat kekeringan yang melanda berbagai daerah DIY. Selain itu, penurunan luas panen juga disebabkan alih fungsi lahan yang masih sebagai konsekuensi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.  

Terkait sektor perikanan DI Yogyakarta, kata Romi, sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar terutama dengan adanya pangkalan pendaratan ikan (PPI) Sadeng yang sudah bertaraf nasional, namun komoditas ikan yang diperjualbelikan masih tergolong murah sehingga tidak banyak mempengaruhi peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.

Selain melakukan Kunjungan ke Stasiun Karantina Ikan kelas II Adi Sucipto Sleman dan bertemu dengan jajaran Gubernur DI Yogyakarta, Komisi IV juga melakukan kunjungan sekaligus peninjauan ke Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sadeng, ke Suaka Margasatwa Paliyan, Gudang BULOG, Gudang Pupuk dan peninjauan ke peremajaan tanaman kelapa kakao Gunung Kidul Yogyakarta. (Spy).foto:supriyanto/parle/od

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...