Pemerintah Kita Lemah di Depan Australia
Menyusul pembebasan Schapelle Leigh Corby dalam kasus penyelundupan narkoba, banyak anggota DPR RI merasa kecewa. Diplomasi pemerintah sangat lemah bila sudah menghadapi Australia. Pemerintah Indonesia harus menjelaskan kepada rakyat Indonesia, apa untungnya membebaskan Corby.
Anggota Komisi III DPR RI Fakhri Hamzah (F-PKS), menegaskan, pembebasan bersyarat bagi Corby mungkin sangat ideal. Tapi, tentu tidak ideal bagi rakyat Indonesia sendiri. “Nah, Corby itu sudah dikasih grasi yang luar biasa, lalu sekarang diberikan pembebasan bersyarat. Bahkan, ditempatkan juga di tempat yang luar biasa,” tutur Fakhri sebelum mengikuti Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (11/2).
Pemerintah Indonesia, nilai Fakhri, sering tak berdaya bila berhadapan dengan Australia. Diplomasi kita selalu lemah. Padahal, Australia pernah menyadap perbincangan telepon Presiden SBY dan istrinya. Fakhri tak habis pikir, bagaimana sebuah negara yang sudah melanggar etika itu, kini diuntungkan lagi dengan membebaskan warganya yang tersangkut kasus narkoba.
“Di sini, rakyat Indonesia yang tersangkut kasus narkoba dan korupsi, kan, dimaki-maki tiap hari atau bahkan tidak diberi kebebasan. Sementara buat dia (Corby) malah dibebaskan. Jadi, kok, sama rakyat sendiri pemerintah kayak gitu, tapi sama orang asing pemerintah begitu,” sesal Fakhri. (mh)/foto:iwan armanias/parle.