Komisi III Akan Perjuangkan Tambahan Anggaran BNPT

10-02-2014 / KOMISI III

Wakil Ketua Komisi III DPR Azis Syamsudin menyatakan prihatin kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ibarat hidup  segan mati tak mau, disuruh kerja berat tetapi anggarannya tidak jelas.  “Kita harus mengajukan tambahan anggaran, dengan memanggil Menko Polhukam, Menkeu dan Bapenas. Institusi yang begitu penting dan dinyatakan sebagai pemberantas terorisme, harus didukung anggaran yang memadai,“ katanya dalam Rapat dengar pendapat dengan Kepala BNPT Ansyad Mbai di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Senin (10/2).

Pimpinan Komisi III ini juga mendorong BNPT untuk sabar dalam situasi serba tertekan, di saat senjatanya dan teknologinya kurang canggih, tantangan yang dihadapi sangat berat menyangkut nyawa manusiaSituasi di lapangan , kata Aziz, aparat berhadapan langsung dengan teroris memungkinkan petugas di lapangan membunuh, atau terbunuh. Ia juga menyayangkan, saat ini banyak masyarakat yang ragu terhadap kinerja BNPT dalam memberantas terorisme di Indonesia.  

Sudah senjatanya kurang canggih, IT nya nggak canggih, sudah gitu duitnya cekak. Pimpinan Komisi III pernah mengundang ketiga kementerian empat kali tapi tak pernah hadir. Saya usulkan agar dijadwal ulang,” tegas  Azis Syamsudin.

Lebih jauh ia menyatakan, pihaknya tidak menyalahkan BNPT sebab kondisi di lapangan makin parah, tidak hanya di Poso, tetapi juga di daerah Lampung, Palembang termasuk Ogan Komering, cuma tidak ter-ekspos. Yang ter-ekspos hanya Poso dan Poso lagi padahal yang lain juga parah.

Dalam RDP tersebut sejumlah anggota mempertanyakan kinerja BNPT dalam pemberantasan terorisme, adanya temuan PPATK dimana ada rekening yang diduga terkait dengan kegiatan terorisme serta koordinasi lembaga anti terror tersebut dengan Densus 88.

Dalam penjelasannya Ansyad Mbai  mengatakan, dalam tahun 2012 berhasil ditangkap 89 orang terduga teroris, tahun 2013 sebanyak 110 orang diantaranya 13 orang tewas termasuk 3 orang korban bom bunuh diri. Dari jumlah tersebut sebanyak 85 orang dalam proses pengadilan dan 5 orang dipulangkan.

Dalam RDP yang dipimpin Ketua Komisi III Pieter Zulkifli S sempat “panas” ketika anggota Komisi III Syarifuddin Sudding meminta BNPT dibubarkan saja. Pasalnya kinerja BNPT tidak ada kemajuan dan laporan yang disampaikan tidak sebagaimana diharapkan. Kontan saja, permintaan pembubaran BNPT ini ditolak keras Ansyad Mbai. (mp,ar)/foto:iwan armanias/parle.

BERITA TERKAIT
Legislator Nilai Penegakan Hukum Meningkat, Dorong Transparansi & Perlindungan Masyarakat
15-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, menilai penegakan hukum di tanah air telah menunjukkan perkembangan signifikan,...
Vonis Mati Kompol Satria dalam Kasus Narkoba Momentum Reformasi di Internal POLRI
14-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez menilai putusan vonis mati terhadap mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Satria...
Anggota Komisi III: Jangan Hilangkan Kesakralan HUT RI karena Polemik Bendera One Piece
07-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta semua pihak untuk mengedepankan paradigma konstruktif dalam menyikapi polemik pengibaran...
Libatkan Tim Ahli Independen dan Akuntabel dalam Audit Bukti Kasus Kematian Diplomat Muda
05-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mendorong agar ada audit forensik digital terhadap seluruh bukti CCTV...