Pekan Kondom Ditanyakan Dalam Test Calon Anggota KPAI

02-12-2013 / KOMISI VIII

Anggota Komisi VIII DPR RI, Hidayat Nurwahid sangat menyayangkan program Pekan Kondom Nasional yang digelar olek Kementerian Kesehatan. Pasalnya dalam program ini Kemenkes juga membagi-bagiakan kondom secara gratis kepada para pelajar SMP dan SMA. Hal ini menurutnya secara tidak langsung mendorong para pelajar tersebut untuk berbuat hal yang belum semestinya dilakukan.

“Program Pekan Kondom Nasional ini juga membagi-bagikan Kondom kepada pelajar SMP dan SMA, yang notabene belum dewasa. Dan menurut anda tadi definisi anak adalah dibawah usia 18 tahun. Apa menurut anda ini menjadi semacam bagian dari perlindungan anak juga,”tanya Hidayat pada Asrorun Ni’am, salah seorang kandidat dalam Fit and Proper test Calon Anggota KPAI Periode 2013-2016, Senin (2/12).

Menjawab hal tersebut Asrorun mengatakan bahwa sebelum digelar program kontroversi tersebut, Presiden pernah mengangkat wacana yang digagas Menkes Nafsiah Mboi. Lalu muncul reaksi di masyarakat. Termasuk KPAI sendiri. KPAI ketika itu langsung program menemui Menkes, Nafsiah Mboi.

“Saat itu kami mengatakan bahwa sungguh pun kondom menjadi barang legal,tetapi peruntukkannya terbatas untuk komunitas atau usia tertentu. Dengan kata lain, barang legal untuk aktivitas yang tidak legal tentu tidak benar, apalagi ini dikampanyekan secara terbuka. Saya kira ini menghabis-habiskan uang sajaSaat itu ibu Menkes sudah mengklarifikasinya. Tapi kenyataannya sekarang program pemberian kondom gratis tersebut tetap dilakukan. Hal ini menunjukan inkonsistensi dari Menteri Kesehatan,” jelas Asrorun Ni’am yang kini masih menjabat sebagai Wakil Ketua KPAI.

Asrorun juga sependapat dengan Hidayat Nurwahid bahwa sebenarnya tujuan dari program tersebut adalah mencegah penularan HIV/AIDS. Namun penggunaan instrumen sosialisasi yang sangat terbuka dan sangat mudah dijangkau anak-anak, maka hal itu dikhawatirkan malah akan mendorong orang, bahkan anak untuk memanfaatkan itu untuk kegiatan yang tidak dibenarkan

Dengan adanya inkonsistensi dari pihak Menkes tersebut, KPAI akan mendorong program itu untuk dihentikan. Selain itu ia juga akan mendorong mekanisme pencegahan AIDS dengan cara-cara yang lebih elegan, lebih substantif dan tepat sasaran, serta tidak meninggalkan residu atau permasalahan lainnya di masyarakat terutama pada anak-anak. (Ayu), foto : wahyu/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...