Terbatasnya Anggaran Jangan Jadikan Alasan Tidak Perhatikan Kualitas
Anggota Komisi VIII DPR RI, Kasma Bouty berharap kurangnya anggaran tidak dijadikan alasan utama PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) untuk tidak memperhatikan kualitasnya.
“Beberapa tahun belakangan ini, anggaran untuk PTAIN yang kurang memadai menjadi permasalahan atau kendala di Kementerian Agama. Tujuh persen anggaran pendidikan yang diberikan kepada PTAIN di Kemenag ini berbeda sekali dengan anggaran pendidikan yang ada di Kemendiknas. Padahal PTAIN sebagai pusat kajian dan pengembangan keilmuan dan peningkatan dakwah dituntut untuk mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang menghendaki adanya lulus mahasiswa yang lebih berkarakter,”jelas Kasma di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta, Selasa (26/11).
Ditambahkannya, anggaran pendidikan di Kementerian Agama sebesar 7 persen dari total anggaran pendidikan yang ditentukan pemerintah secara keseluruhan, dinilainya sangat tidak memadai. Hal tersebut mengingat dari jumlah dosen, jumlah siswa dan fasilitas untuk mendukung seluruh kegiatan perkuliahan di PTAIN semakin meningkat.
Dikatakan Kasma, jika memang permintaan 17 persen tidak bisa dipenuhi pemerintah, namun paling tidak anggaran pendidikan di Kementerian Agama ditambah menjadi 14 persen.
Meski demikian, ia berharap hal tersebuttidakmenjadi alasan bagi PTAIN untuk tidak memperhatikan kualitasnya. Bahkan seharusnya malah menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kualitasnya. Sambil menunggu Komisi VIII memperjuangkan penambahan anggarannya, Kasma berharap agar PTAIN dapat berbenah dengan mempersiapkan program-program yang bertujuan untuk peningkatan kualitasnya. Sehingga ketika penambahan anggaran telah disetujui, Kemenag atau PTAIN sudah siap menjalankan program-program perbaikan kualitasnya tersebut.
“Bahkan saya berharap agar kedepan Indonesia mendapatkan PTAIN yang benar-benar bisa memenuhi standard ISO, sehingga bisa menjadi kebanggaan kita,”harap Kasma. (Ayu), foto : wahyu/parle/hr.
.