Dharma Wanita Lebih Perlu Program Penyadaran Korupsi

08-07-2013 / KOMISI III

Komisi Pemberantasan Korupsi diminta mengevaluasi program penyadaran korupsi kepada Civil Society Organization (CSO) yang lebih banyak diberikan kepada LSM dan lembaga pendidikan. Sebaiknya program seperti ini diberikan kepada kelompok yang berpotensi lebih besar dalam meredam korupsi.

"Program ini sebaiknya diberikan kepada yang rawan epidemi korupsinya, jadi sebelum terjangkit kita beri pemahaman. Organisasi yang berpotensi meredam korupsi seperti Dharma Wanita, kader Parpol perlu  karena banyak politisi, pejabat negara terlibat korupsi,"  kata Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika saat RDP dengan KPK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/7/13).

Ia juga memperlihatkan daftar penerima program penyadaran korupsi KPK seperti kepada sejumlah LSM, lembaga pendidikan mulai dari sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Politisi FPD ini juga menyoroti penyebaran program yang tidak merata di seluruh Indonesia, sehingga terkesan ada yang diistimewakan.

"Di daerah pemilihan saya ada CSO seperti LSM yang tidak pernah terdengar menyuarakan korupsi dalam daftar tenyata mendapat bantuan, kok bisa seperti ini. Kalau anggaran sudah melibihi mungkin tidak mengapa tetapi anggaran kita masih terbatas,"  tandasnya.

Almuzammil Yusuf Wakil Ketua Komisi III yang memimpin jalannya sidang juga melihat ada daerah yang mendapat bantuan lebih banyak, tetapi daerah lain malah tidak kebagian program sama sekali. "Provinsi Sulut, Manado mendapat anggaran lebih, tetapi Lampung tidak ada sama sekali. Apa alasannya?" tandasnya.

Politisi FPKS ini menekankan tidak mempermasalahkan anggaran program penyadaran korupsi yang diajukan KPK, tetapi pelaksanaan anggaran yang tepat guna diharapkan akan memberikan hasil yang lebih efektif. (iky) foto:ry/parle

BERITA TERKAIT
Legislator Nilai Penegakan Hukum Meningkat, Dorong Transparansi & Perlindungan Masyarakat
15-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Bimantoro Wiyono, menilai penegakan hukum di tanah air telah menunjukkan perkembangan signifikan,...
Vonis Mati Kompol Satria dalam Kasus Narkoba Momentum Reformasi di Internal POLRI
14-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez menilai putusan vonis mati terhadap mantan Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Satria...
Anggota Komisi III: Jangan Hilangkan Kesakralan HUT RI karena Polemik Bendera One Piece
07-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, meminta semua pihak untuk mengedepankan paradigma konstruktif dalam menyikapi polemik pengibaran...
Libatkan Tim Ahli Independen dan Akuntabel dalam Audit Bukti Kasus Kematian Diplomat Muda
05-08-2025 / KOMISI III
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI Gilang Dhielafararez mendorong agar ada audit forensik digital terhadap seluruh bukti CCTV...