Kisruh Pemilihan Ketua KY Mengecewakan
Anggota Komisi III DPR RI Martin Hutabarat mengaku kecewa mendapat informasi kisruh dibalik pemilihan Ketua Komisi Yudisial periode 2013-2015. Sebagai institusi yang ditugaskan mengawasi dan menjaga perilaku hakim sudah sepatutnya para komisioner mawas diri.
"KY harus bisa memberi contoh sebagai komisioner yang mengawasi dan menjaga perilaku hakim agar tidak tercemar. Nah sekarang KY sendiri memberikan contoh perilaku yang tidak terpuji, ini mengecewakan," katanya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/13).
Ia meminta 7 komisioner KY melakukan instrospeksi dan berupaya menyelesaikan masalah ini dengan elegan. Politisi FP Gerindra ini berharap kisruh ini tidak berlarut-larut sehingga mempengaruhi kinerja dalam mereformasi peradilan.
"Selesaikanlah, karena kalau diminta mundur mana mau mereka. Jangan sampai berlarut-larut, ini akan merusak keseluruhan institusi dan menjadi contoh yang buruk di depan hakim-hakim yang diawasi," tandasnya.
Kisruh pasca pemilihan Ketua KY menyeruak setelah salah seorang komisioner Taufiqurrahman Syahuri mengungkapkan koleganya Eman Suparman cidera janji. Dalam kesepatakan tidak tertulis Desember 2010 lalu bersama 4 komisioner lain Eman sepakat akan memilih Taufiq sebagai ketua untuk masa jabatan paruh kedua. Namun ternyata Eman berbalik arah, mendekati 3 komisioner lain dan terpilih kembali sebagai ketua.
"Cara-cara yang biasanya dilakukan di dunia politik dan dianggap lumrah seperti saling sikut, tidak sepatutnya diikuti KY," papar Taufiq dalam keterangannya kepada wartawan beberapa waktu lalu. (iky)/foto:iwan armanias/parle.