Sekolah Rakyat Harus Hasilkan Generasi Unggul dari Keluarga Miskin Ekstrem

Anggota Komisi VIII DPR RI, Alimudin Kolatlena saat kunjungan spesifik Komisi VIII DPR RI ke Surakarta, Jawa Tengah (16/7). Foto: Ulfi/vel
PARLEMENTARIA, Surakarta — Pentingnya evaluasi dan pengawasan berkelanjutan terhadap Sekolah Rakyat, sebagai upaya nyata negara dalam mengangkat derajat masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui pendidikan yang berkualitas.
Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Sentra Terpadu “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta, Rabu (16/7/2025), Alimudin menyebut secara umum kondisi sekolah telah cukup representatif, terutama fasilitas asrama seperti tempat tidur, dapur, toilet, dan ruang belajar.
“Kita saksikan sendiri bagaimana tempat tinggal siswa sudah cukup layak. Tapi masih ada kekurangan, seperti fasilitas komputer yang belum tersedia. Ini tentu jadi catatan penting untuk segera diperbaiki,” ujar Anggota Komisi VIII DPR RI, Alimudin Kolatlena dalam keterangannya kepada Parlementaria usai kunjungan spesifik Komisi VIII DPR RI ke Surakarta, Jawa Tengah (16/7).
Politisi dari Fraksi Gerindra ini menambahkan bahwa Komisi VIII DPR RI akan terus mendorong Kementerian Sosial untuk menyempurnakan sarana dan prasarana yang masih kurang agar para siswa benar-benar merasa nyaman dan bisa belajar maksimal.
Lebih lanjut, Alimudin menyoroti urgensi validasi data penerima manfaat Sekolah Rakyat. Ia menegaskan bahwa sasaran program ini harus berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS/DTSEN), terutama keluarga dalam kategori Desil 1 dan Desil 2, yaitu kategori miskin dan miskin ekstrem.
“Kita harus pastikan bahwa siswa yang direkrut benar-benar dari keluarga miskin ekstrem. Jangan sampai justru yang masuk adalah keluarga yang sudah mapan secara ekonomi. Itu bisa merusak tujuan program ini,” tegasnya.
Ia menyadari bahwa kuota siswa masih terbatas, sementara jumlah keluarga miskin dan miskin ekstrem masih sangat banyak. Oleh karena itu, proses seleksi harus dilakukan dengan ketat dan adil agar program tepat sasaran.
Legislator dapil Maluku, menyatakan optimismenya terhadap masa depan lulusan Sekolah Rakyat. Menurutnya, jika kurikulum, pembinaan karakter, dan fasilitas dijalankan sesuai standar, maka lulusan sekolah ini bisa menjadi generasi unggul yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Pemerintah juga perlu menyiapkan dukungan lanjutan. Jika ada yang ingin kuliah, sediakan beasiswa. Kalau ingin langsung bekerja, bantu fasilitasi lapangan pekerjaan. Harapan kita, alumni Sekolah Rakyat ini menjadi insan tangguh yang membawa manfaat bagi bangsa dan negara,” tutupnya. (upi/aha)