Rizki Natakusumah: Transformasi Pendidikan Militer Harus Selaras Modernisasi Alutsista
Anggota Komisi I DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusumah saat mengikuti Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke Kodiklat TNI, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/7/2025). Foto: Saum/vel
PARLEMENTARIA, Tangerang Selatan - Anggota Komisi I DPR RI Rizki Aulia Rahman Natakusumah menegaskan pentingnya sinkronisasi antara pengadaan demi modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan kesiapan transformasi pendidikan serta pelatihan militer. Hal ini disampaikan usai agenda Kunjungan Kerja Komisi I DPR RI ke Kodiklat TNI, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/7/2025).
“Kodiklatsus ini adalah fondasi dari pembangunan sumber daya manusia (SDM) TNI. Kalau ada alutsista yang akan datang, berarti harus disiapkan pendidikannya, harus disiapkan Kodiklat latihannya,” ujar Rizki kepada Parlementaria.
Menurutnya, tanpa kesiapan sistem pendidikan dan pelatihan, belanja alutsista baru hanya akan menjadi investasi yang tidak maksimal. Sebab itu, ia menyoroti pentingnya kesiapan instruktur, fasilitas latihan, hingga sarana pendukung di institusi pendidikan militer agar sejalan dengan modernisasi persenjataan.
“Kami melihat, pembangunan SDM pertahanan adalah pilar utama. TNI harus siap at all time, at all cost. Jadi, tidak cukup hanya mengandalkan alutsista canggih, tapi personel juga harus siap secara fisik, mental, dan kompetensi,” tegasnya.
Politisi Fraksi Partai Demokrat itu juga merespons masukan dari Komandan Kodiklat TNI Letjen TNI Bobby Rinal Makmun, yang menyebut perlunya akselerasi dalam peningkatan sarana dan prasarana pelatihan. Menurutnya, Komisi I DPR akan mempelajari lebih lanjut usulan tersebut.
“Masukan dari Kodiklat sangat berharga. Kami akan suarakan ini dan dorong agar menjadi skala prioritas. Apalagi saat ini Presiden Prabowo sedang aktif melakukan diplomasi pertahanan, termasuk memperkuat armada tempur. Maka pendidikan militernya harus paralel,” ucap Rizki.
Terakhir, ia menegaskan bahwa diplomasi pertahanan dan belanja militer hanya akan efektif jika diikuti kesiapan personel di lapangan. Oleh karena itu, tegasnya, Komisi I DPR RI mendorong integrasi strategi antara Kementerian Pertahanan, Panglima TNI, dan jajaran pendidikan militer seperti Kodiklat dalam setiap proses modernisasi.
“Kami ingin pertahanan Indonesia tidak hanya kuat secara persenjataan, tapi juga kokoh secara SDM. Prajuritnya harus sejahtera, terlatih, dan profesional,” tutup Rizki. (um/aha)