Komisi VII Tinjau PLTU Riau

18-04-2013 / KOMISI VII

Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII DPR RI meninjau perkembangan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau di Kawasan Industri Tenayang, Kota PekanbaruProyek berkapasitas 2x110 MW ini dikerjakan konsorsium PT. Rekayasa Industri dengan perusahaan Hypec dari Cina.

"Ini merupakan kunjungan saya yang ketiga dan sudah berjalan 3 tahun, berapa lama lagi selesai. Padahal dulu saya minta ke PLN kalau bisa tuntas sebelum PON digelar," kata anggota Tim Kunker Sutan Sukarnotomo dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan PT. PLN usai meninjau langsung perkembangan proyek.

Sementara itu Arsyad Juliandi Rachman anggota tim dari FPG mempertanyakan jumlah tenaga kerja asing yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Ia juga meminta penjelasan tentang kesinambungan batu bara apabila pembangkit sudah berjalan. "Umur PLTU itu biasanya panjang bisa 30 tahun lebih, jadi suply batu bara jangka panjang perlu difikirkan," tandasnya.

Direktur Konstruksi dan Energi Baru/Terbarukan PT. PLN Nasri Sembayang memaparkan kontrak pelaksanaan proyek ditandatangani pada bulan Desember 2010 tetapi pelaksanaan baru efektif pada April 2011. "Diharapkan selesai paling lambat November 2014 tetapi saya tantang agar lebih cepat 3 bulan, kalau bisa bulan Mei atau Juni sudah beroperasi secara komersial artinya 6 bulan sebelumnya sudah dapat dites," ungkapnya.

Saat ini di kawasan PLTU telah berdiri menara atau Windshield Chimney setinggi 150 meter dengan diameter bawah 26 meter dan diameter atas 13 meter. Chimney berfungsi untuk menahan angin sedangkan cerobong asli ada dibagian dalam terbuat dari pipa baja. "Ini bangunan tertinggi di Riau saat ini," lanjutnya.

Pembangunan melibatkan para insinyur dari Indonesia yang didukung  sejumlah ahli dari Cina. "Kita sudah jadwalkan kedatangan tenaga ahli tambahan dari Cina yang saat ini sedang menyelesaikan proyek kelistrikan di Aceh. Setelah ada izin dari imigrasi, mereka akan ke Riau," pungkas Nasri. (iky)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...