Komisi VII Dorong Perbaikan Struktur dan Penambahan Anggaran BSN

04-07-2025 / KOMISI VII
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, saat memimpin Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke SNSU BSN Serpong, Tangerang (4/7/2025). Foto: Aisyah/vel

PARLEMENTARIA, Tangerang – Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menegaskan pentingnya peran Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai lembaga strategis dalam proses pengujian dan pengukuran terhadap berbagai komoditas yang digunakan masyarakat. Menurutnya, meski memiliki peran krusial, kemampuan BSN saat ini masih sangat terbatas, baik dari sisi sumber daya maupun pendanaan.

 

"BSN ini sangat penting karena mereka menguji dan mengeluarkan sertifikasi SNI untuk produk-produk yang beredar di masyarakat. Namun, karena anggaran dari negara tidak mencukupi, mereka harus bekerja sama dengan berbagai lembaga pengujian eksternal," ujar Saleh usai memimpin Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke SNSU BSN Serpong, Tangerang (4/7/2025).

 

Ia menyoroti pentingnya menjaga wibawa BSN agar tetap dihargai dan dihormati oleh mitra kerjanya. Diketahui, sejumlah mitra BSN bahkan meraih keuntungan hingga triliunan rupiah per tahun, namun kurang kooperatif dalam menjalin hubungan kerja yang baik dengan BSN.

 

"Yang melegitimasi hasil pengujian itu tetap BSN. Maka seharusnya para mitra ini tetap menjaga hubungan kerja sama yang harmonis dan kolaboratif," tambah politisi Fraksi PAN ini.

 

Komisi VII saat ini tengah fokus memperkuat BSN melalui beberapa langkah strategis. Pertama, mendorong percepatan pengisian jabatan struktural di BSN yang saat ini masih dijabat oleh pelaksana tugas (Plt), termasuk posisi kepala dan deputi. Menurut Saleh, keberadaan pejabat definitif penting agar kewenangan pengambilan keputusan dapat berjalan maksimal.

 

Kedua, ia mendorong BSN untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mitra-mitra kerjanya guna memastikan keberlanjutan kolaborasi yang saling menguntungkan. Dan ketiga, Komisi VII mendorong agar BSN mendapatkan tambahan pendapatan dari PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang saat ini hanya sekitar Rp12 miliar per tahun.

 

"Jumlah itu sangat kecil, padahal lembaga ini sangat vital. Kalau pendapatan bertambah, BSN bisa meningkatkan kualitas alat uji, menyesuaikan dengan teknologi terbaru, dan meningkatkan kesejahteraan pegawainya," jelasnya.

 

Saleh berharap ke depan BSN bisa semakin adaptif terhadap perkembangan teknologi dan menjadi lembaga yang unggul dalam bidang standardisasi dan sertifikasi nasional. "Kami di Komisi VII akan terus mendorong agar BSN tidak tertinggal dalam hal teknologi dan mampu menjalin kerja sama yang produktif dengan seluruh mitra kerja," pungkasnya. (ais/aha)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...