F-Partai Gerindra Dukung APBN 2026: SDM Unggul dan Pertumbuhan Inklusif Jadi Prioritas

Anggota Fraksi P-Gerindra DPR RI, Annisa M.A. Mahesa saat membacakan pandangan fraksinya dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025). Foto : Munchen/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta – Fraksi Partai Gerindra DPR RI menyatakan dukungan terhadap arah kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026. Dalam pandangan fraksinya yang disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (21/5/2025), Fraksi Gerindra menegaskan komitmennya terhadap pencapaian visi Indonesia Emas 2045 dan target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Anggota Fraksi P-Gerindra DPR RI, Annisa M.A. Mahesa, menyampaikan bahwa APBN 2026 harus disusun sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi. Ia menekankan bahwa tahun 2026 merupakan momen strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi fondasi utama menuju visi Indonesia Emas 2045. Dinamika global yang penuh ketidakpastian menuntut SDM yang berdaya saing tinggi,” ujar Annisa.
Untuk itu, Fraksi P-Gerindra mendukung peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, yang ditargetkan tercermin dalam peningkatan Indeks Modal Manusia (IMM) menjadi 0,57 pada tahun 2026. Fraksi juga mendorong penurunan tingkat pengangguran terbuka menjadi 4,44 persen serta penurunan angka kemiskinan nasional hingga 6,5 persen, dengan kemiskinan ekstrem dijaga di angka nol persen.
Fraksi P-Gerindra menilai bahwa target pertumbuhan ekonomi 2026 perlu dinaikkan ke kisaran 5,6 hingga 6,3 persen sebagai pijakan menuju capaian 8 persen di 2029. Target tersebut dinilai realistis, namun cukup menantang, terutama di tengah gejolak ekonomi global. Menurut Fraksi P-Gerindra, target tersebut dapat dicapai melalui sinergi kebijakan fiskal dan moneter, reformasi struktural, serta dukungan politik yang kuat.
“Desain kebijakan diarahkan untuk memperkuat konsumsi rumah tangga sekaligus memperluas basis investasi produktif,” kata Annisa.
Dalam hal ini, Fraksi P-Gerindra menyoroti sejumlah program strategis yang diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, antara lain hilirisasi industri, revitalisasi sektor manufaktur, serta program makan bergizi gratis (MBG) yang berbasis produk lokal dan terintegrasi dengan kebijakan ketahanan pangan.
Fraksi juga mengapresiasi kinerja pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, termasuk capaian pertumbuhan ekonomi 5,03 persen sepanjang 2024 dan 4,87 persen (year on year) pada kuartal I 2025. Di sisi investasi, Fraksi mencatat kontribusi sebesar 28,03 persen terhadap PDB serta penyerapan tenaga kerja sebanyak 594.104 orang pada triwulan pertama 2025, tumbuh 8,5 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Mengenai pengendalian harga, Fraksi P-Gerindra mendorong inflasi tetap terjaga dalam kisaran 2 hingga 4 persen, dengan penguatan daya beli sebagai indikator pemulihan ekonomi. Fraksi juga mendukung kebijakan subsidi yang tepat sasaran, perbaikan mekanisme penyaluran bantuan sosial (bansos), serta efisiensi rantai pasok bahan pokok.
Terkait asumsi nilai tukar rupiah dalam KEM-PPKF 2026, Fraksi P-Gerindra menilai proyeksi yang lebih realistis berada di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.500 per dolar AS, seiring dinamika global seperti perang tarif dan kebijakan suku bunga Amerika Serikat.
Fraksi P-Gerindra menyatakan komitmennya untuk terus mendorong pelaksanaan program-program unggulan nasional seperti pembangunan sekolah rakyat dan sekolah unggulan, perbaikan rumah rakyat, pembangunan desa dan lumbung pangan, serta pengembangan koperasi desa atau kelurahan Merah Putih.
“Fraksi Partai Gerindra mendukung kebijakan spending better melalui peningkatan kualitas belanja negara, efisiensi, dan realokasi anggaran yang lebih produktif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat,” pungkas Annisa. (hal/aha)