Komisi VII Serap Aspirasi Industri Baja Nasional: Daya Saing dan Kebijakan Impor

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, bersama Tim Kunres Komisi VII DPR RI saat kunjungan kerja reses ke PT Krakatau Steel di Cilegon, Provinsi Banten, Rabu (26/3/2025). Foto: SSB/vel
PARLEMENTARIA, Cilegon – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty, memimpin kunjungan kerja reses ke PT Krakatau Steel di Cilegon, Provinsi Banten, Rabu (26/3/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan pengawasan dan menyerap aspirasi dari pelaku industri baja nasional guna merumuskan kebijakan yang mendukung penguatan industri baja di Indonesia.
Dalam pertemuan yang dihadiri pejabat Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Direksi PT Krakatau Steel, serta para pengusaha baja di Banten, Evita menekankan pentingnya sinergi antara DPR, pemerintah, dan pelaku usaha untuk menghadapi tantangan yang tengah dihadapi industri baja nasional.
“Kami hadir untuk mendiskusikan berbagai isu yang menjadi perhatian Komisi VII DPR RI terkait kebijakan industri baja. Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari tugas pengawasan dan penyerapan aspirasi yang akan kami bawa ke rapat-rapat di DPR bersama mitra kerja dan pemangku kepentingan lainnya,” ujar Evita.
Evita menjelaskan bahwa industri baja memiliki peran strategis sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Namun, industri ini menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya persaingan dengan produk baja impor, ketersediaan bahan baku, distribusi produk, hingga penerapan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan efisiensi produksi.
“Beberapa isu aktual yang kami bahas dalam pertemuan ini mencakup dampak kebijakan ekspor dan impor baja, hambatan distribusi, serta masukan dari pelaku industri mengenai cara meningkatkan daya saing produk baja nasional,” tambah Evita.
Komisi VII DPR RI juga meminta masukan dari pengusaha baja terkait langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan industri baja. Aspirasi tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan yang lebih berpihak pada industri dalam negeri.
Selain itu, pertemuan ini turut dihadiri pejabat dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ditjen ILMATE) Kemenperin, yang bertugas langsung membidangi industri baja. Kehadiran mereka, kata Evita, diharapkan dapat mempercepat solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh pelaku usaha baja di lapangan.
“Kami berharap hasil dari pertemuan ini dapat memberikan dampak positif bagi industri baja nasional, sehingga mampu berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan pembangunan Indonesia,” pungkas Evita.
Dalam kesempatan tersebut, Direksi PT Krakatau Steel dan para pengusaha baja menyampaikan sejumlah masukan terkait kebijakan pemerintah dan tantangan yang mereka hadapi. Komisi VII DPR RI berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu tersebut agar industri baja nasional semakin kuat dan berdaya saing di pasar global. (ssb/aha)