Saleh Daulay Apresiasi Inovasi Batikmark sebagai Penanda Keaslian Batik

11-11-2024 / KOMISI VII
Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay saat rapat kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, DIY, Senin (11/11/2024). Foto : Ucha/Andri

PARLEMENTARIA, Yogyakarta - Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay memuji inovasi Batikmark yang diterapkan oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta. Batikmark merupakan penanda keaslian yang memastikan bahwa produk batik yang dijual adalah batik asli, bukan produk printing atau impor.

 

Apresiasi atas upaya pengembangan standar baru dalam industri batik ini disampaikan Saleh usai rapat kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR RI ke Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta, DIY, Senin (11/11/2024).

 

“Ternyata Balai Batik ini sekarang memiliki apa yang disebut dengan Batikmark. Itu artinya batik yang memiliki tanda asli bahwa batik tersebut adalah batik asli bukan batik printing ataupun yang asal beli dari luar negeri itu. Karena adanya Batikmark itu maka diharapkan kualitas dari batik yang ada itu makin tinggi dan harga yang besar makin tinggi juga. Ditambah lagi sekarang ada lagi misalnya halal,” ujar politisi Fraksi PAN itu.

 

Saleh menjelaskan bahwa Balai Batik telah mengeluarkan lisensi untuk batik halal serta berbagai sertifikasi standardisasi yang menjamin mutu dan kualitas produk batik. Menurutnya, ini adalah langkah positif yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Ia pun mengimbau masyarakat untuk memilih produk batik yang sudah memiliki tanda Batikmark sebagai jaminan keaslian.

 

“Nah nanti kedepannya tentu kalau mau beli batik carilah Batikmark itu! Yang ada tanda-tanda itu sehingga dengan demikian keaslian daripada batik itu tentu terjamin,” kata Saleh seraya berpromosi.

 

Lebih lanjut, Saleh berharap agar balai seperti ini dapat dikembangkan di seluruh Indonesia, tidak hanya untuk batik tetapi juga untuk produk kerajinan lainnya.

 

Saleh berharap bahwa balai sejenis Balai Besar Kerajinan dan Batik perlu dikembangkan di seluruh Indonesia dengan menyesuaikan potensi produk kerajinan di provinsi maupun kabupaten setempat.

 

Tak sekadar mengadakan pertemuan dengan pejabat di lingkungan Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta dan Kementerian Perindustrian , tim kunjungan spesifik Komisi VII DPR RI ini melihat langsung karya batik dari “Guru Batik” yang telah mendapatkan sertifikasi Batikmark dan batik halal. Selain itu, tim yang dipimpin langsung oleh Saleh ini juga menyempatkan diri untuk sejenak meninjau langsung pelatihan yang sedang diselenggarakan di tempat tersebut. (uc/rdn)

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...