Dukung Astacita Presiden, Herbal Tradisional Harus Masuk dalam Program Hilirisasi SDA BPOM

29-10-2024 / KOMISI IX
Anggota komisi IX DPR RI, Nurhadi Rapat Dengar Pendapat perdana dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Gedung DPR, Jakarta. Selasa (29/10/2024). Foto : Azka/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IX DPR RI periode 2024-2029 menggelar Rapat Dengar Pendapat perdana dengan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa (29/10/2024) di Gedung DPR, Jakarta. Salah satu agenda rapat tersebut adalah penjelasan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai Visi dan Misi Presiden RI di bidang pengawasan obat dan makanan.

 

Anggota komisi IX DPR RI, Nurhadi sempat mempertanyakan upaya BPOM dalam merealisasikan Astacita presiden pada poin 5 terutama terkait dengan  pengelolaan sumber daya alam terutama bidang Herbal Tradisional.

 

"Di Astacita Presiden RI poin nomor 5 menjelaskan tentang melanjutkan dan mengembangkan Hilirisasi Sumber Daya Alam untuk meningkatkan nilai tambah. Terkait hal itu, saya menegaskan bahwa faktanya kita masih tidak merdeka terkait pengelolaan sumber daya alam terutama bidang herbal tradisional yang notabene berasal dari alam,” tutur Politisi Fraksi Partai NasDem itu dalam keterangan resmi yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

 

Nurhadi menyoroti hal tersebut lantaran belum ada regulasi yang pasti untuk mengatur herbal dan penggunaanya. Hal tersebut dinilai miris, terlebih menurutnya Indonesia memiliki potensi tanaman herbal yang besar dengan varian yang beragam.

 

"Hal ini kan bagi saya kekeliruan. Karena seperti yang kita tahu bahwa negara kita adalah negara penghasil herbal terbanyak. Ada ribuan jenis herbal yang ada di Indonesia dan tidak ditemukan di negara lain tapi regulasi yang ketat mengatur hal itu tidak ada,” lanjutnya.

 

Lebih lanjut, legislator Dapil Jawa Timur VI ini berharap bahwa ke depan dapat dilakukan evaluasi secara mendalam untuk penerapan Astacita Presiden, terutama yang berkaitan dengan BPOM. Ia juga berharap agar BPOM dapat menghasilkan langkah konkret untuk meningkatkan perlindungan konsumen serta kepercayaan masyarakat terhadap produk dalam negeri.

 

"Harapan saya tolong evaluasi kembali untuk penerapan Astacita Presiden oleh BPOM serta tak lupa mengucapkan terima kasih atas perhatian dan atas kerja kerja BPOM selama ini untuk tetap berkomitmen, untuk terus meningkatkan kualitas pengawasan dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak,” tutupnya. (uc/rdn)

BERITA TERKAIT
Nurhadi Ungkap Banyak Dapur Fiktif di Program MBG, BGN Diminta 'Bersih-Bersih’
14-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menemukan adanya 'dapur fiktif' dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG),...
Kunjungi RSUP, Komisi IX Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menyampaikan apresiasi atas pengelolaan RSUP dr. Ben Mboi Kupang...
Komisi IX Tegaskan Pentingnya Penyimpanan Memadai di Dapur MBG
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Gorontalo - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menilai bahwa tidak semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)...
Komisi IX Pastikan Dukungan Anggaran Pusat untuk Tekan Stunting di NTT
13-08-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA,Kupang - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menegaskan komitmen DPR untuk memastikan program dan anggaran dari pemerintah...