Fokus pada Sektor Pertanian, Komisi IV Lakukan Kunjungan Kerja ke Mamuju

18-07-2024 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka (tengah) saat memimpin kunjungan kerja ke Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Foto: Singgih/vel

PARLEMENTARIA, Mamuju - Dalam rangka memastikan implementasi kebijakan sektor pangan di daerah, Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Kegiatan ini dipimpin oleh Anggota Komisi IV DPR RI, Suhardi Duka. Kunjungan tersebut meliputi kegiatan gerakan tanam padi serta dialog dengan masyarakat petani setempat.

 

Suhardi Duka menyampaikan bahwa Mamuju memiliki dua komoditas pangan utama, yaitu padi dan jagung. "Di Mamuju, Sulawesi Barat ini kalau sektor pangan ada dua yang besar yaitu padi dengan jagung," ujar Suhardi Duka kepada Parlementaria di Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (17/07/2024)

 

Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memeriksa bagaimana pelaksanaan kebijakan dari tingkat pusat terimplementasi di daerah. Menurut Suhardi, sektor padi di Mamuju menunjukkan perkembangan yang positif.

 

"Ternyata untuk di sektor padi itu saya kira sudah berjalan, termasuk pemasangan pompa dan lain sebagainya," katanya.

 

Harga jagung yang turun hingga Rp3.500 per kilogram menyebabkan petani kesulitan menebus pupuk.

 

Ia juga menambahkan bahwa distribusi pupuk untuk petani padi sudah terpenuhi, sehingga tidak ada keluhan kekurangan pupuk. Namun, Suhardi menyoroti permasalahan yang dihadapi petani jagung. Harga jagung yang turun hingga Rp3.500 per kilogram menyebabkan petani kesulitan menebus pupuk.

 

“Khusus untuk petani jagung karena harga jagung lagi turun, Rp3.500, maka menebus pupuknya jadi terhalang sedikit, artinya terhalang sedikit tidak punya uang masyarakat untuk petani jagung ini untuk menebus pupuknya," jelas Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

 

Suhardi juga menyoroti bahwa harga pembelian pemerintah (HPP) untuk jagung sebenarnya sudah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional sebesar Rp5.000 per kilogram. Namun, Bulog tidak membeli jagung, sehingga petani menghadapi kesulitan karena harga pasar yang rendah.

 

"Jika sekiranya harga jagung ini bisa Rp4.000 sampai Rp5.000 walaupun HPP-nya dari Badan Pangan itu sudah Rp5.000 tapi kan Bulog tidak beli jagung, jadi petani kesulitan karena harga pasarnya terlalu rendah," ungkapnya.

 

Untuk mengatasi masalah ini, Suhardi menekankan perlunya intervensi dari Bulog agar tidak hanya membeli satu komoditas, tetapi juga membeli jagung. "Saya kira ini yang kita harus buatkan sampaikan kepada Bulog supaya jangan hanya membeli satu komoditas, juga membeli jagung karena memang HPP-nya sudah ada," tegasnya.

 

Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memberikan solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi petani di Mamuju serta memastikan kebijakan pemerintah dapat diimplementasikan dengan baik di daerah. (skr/rdn)

BERITA TERKAIT
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...
Maros Strategis sebagai Sentra Produksi Beras Nasional
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Maros - Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Haryadi menegaskan bahwa Sulawesi Selatan, khususnya Kabupaten Maros, memegang peran...
Pupuk Kaltim Diminta Maksimalkan Manfaat untuk Petani Lokal dan Penyuluh
12-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Bontang - Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, meminta PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) untuk meningkatkan kontribusi langsung bagi...