Komisi VI Minta Kejelasan Rencana Penyaluran Distribusi Listrik Desa di 2025

19-03-2024 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam saat mengikuti rapat Komisi VI DPR RI dengan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Foto: Kresno/nr

PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mempertanyakan rencana Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang akan kembali mengusulkan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada APBN 2025 untuk program Listrik Desa sejumlah Rp3 triliun. Padahal, kata Mufti, pada dua tahun lalu, PLN mengatakan tidak akan mengusulkan kembali PMN untuk program Listrik Desa.

 

"Bisa dicek di rapat dua tahun lalu, Pak Dirut PLN mengatakan bahwa ini adalah tahun terakhir kita meminta PMN untuk kepentingan program listrik masuk desa. Pertanyaannya, kemana duit PMN 2 tahun yang lalu?" tanya Mufti Anam kepada Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Kerja di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

 

Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut kemudian menekankan, jika PLN nantinya mengusulkan Rp3 triliun PMN untuk program Lisdes, PLN diminta memberikan data pasti kemana listrik desa tersebut disalurkan. Sebab, diketahui selama ini PT PLN (Persero) telah berhasil meningkatkan rasio desa berlistrik menjadi 99,78 persen sampai November 2022 dengan total jumlah desa yang telah dilistriki sebanyak 83.280.

 

Jika PLN nantinya mengusulkan Rp3 triliun PMN untuk program Lisdes, PLN diminta memberikan data pasti kemana listrik desa tersebut disalurkan

 

Terakhir, Mufti Anam berharap PLN ke depan dapat memanfaatkan penggunaan EBT (Energi Baru Terbarukan) yang lebih efektif dalam mengaliri listrik di setiap desa. Hal ini sekaligus mendukung program pemerintah dalam penggunaan energi ramah lingkungan.

 

"Harapan kami (Lisdes) juga tidak menggunakan transmisi seperti yang selama ini berjalan, karena itu biaya yang sangat mahal. Mungkin ke depan bisa menggunakan EBT agar lebih efektif dan juga kemudian bisa mendukung program pemerintah soal energi baru terbarukan," harapnya.

 

Tak hanya Mufti, Anggota Komisi VI Herman Khaeron juga mempertanyakan di mana saja Lisdes akan dilaksanakan jika PLN kembali mengajukan PMN tahun 2025. Sebab, dengan elektrifikasi sebanyak 99 persen, justru masih banyak desa yang masih belum teraliri listrik.

 

"Jadi kalau elektrifikasi 99 persen, justru saya mempertanyakan di mana lisdes-lisdes ini dipasang kalau kemudian sekarang akan memulai kembali dengan permohonan penyertaan modal negara," tegasnya. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...
Legislator Kritik PLN yang Utang 156 M Setiap Hari
05-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti soal lonjakan utang PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau...