Hindari Politik Uang Guna Hadirkan Pemilu 2024 Jujur dan Adil

10-12-2023 / KOMISI II
Anggota Komisi II DPR RI Riyanta saat mengikuti pertemuan Kunjungan Kerja Reses Komisi II DPR RI di Kantor Gubernur, Denpasar, Provinsi Bali, Rabu (6/12/2023). Foto: Tiara/nr

 

PARLEMENTARIA, Denpasar - Anggota Komisi II DPR RI Riyanta menegaskan peserta dan penyelenggara Pemilu harus berkomitmen untuk menghindari politik uang (money politic) dalam melaksanakan Pemilu 2024. Sehingga hal yang dapat menimbulkan persengketaan perlu dihindari agar penyelenggaraan Pemilu 2024 dapat terlaksana secara jujur dan adil.

 

"Salah satu upaya yang perlu didorong agar sengketa Pemilu itu dihindari baik peserta maupun penyelenggara pemilu dan semua stakeholder itu bisa benar-benar melaksanakan pemilu secara jujur dan adil. Kuncinya harus berkomitmen menghindari money politic. Saya kira jika hal itu dihindari nanti tidak akan ada masalah dengan hasil (Pemilu 2024)," jelas Riyanta kepada Parlementaria usai mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi II DPR RI di Kantor Gubernur, Denpasar, Provinsi Bali, Rabu (6/12/2023).

 

Riyanta menambahkan penyelenggara Pemilu juga diharapkan tidak terjerumus pula dalam politik praktis. Hal tersebut menurutnya penting, agar stabilitas nasional, politik, dan hukum dapat terjaga secara baik. "Menurut saya yang paling penting kita bernegara agar bisa hidup dengan tentram tentu stabilitas itu menjadi aspek yang paling utama," ungkapnya.

 

“Khususnya teman-teman LSM, media, bagaimana memberikan suatu pengawasan dalam rangka ikut juga berpartisipasi dalam rangka membangun bangsa dan negara lebih baik lagi”

 

Untuk itu, Politisi fraksi PDIP itu mendorong agar adanya suatu bentuk pengawasan dalam bentuk internal maupun eksternal agar penyelenggaraan Pemilu 2024 bisa terlaksana menjadi lebih baik lagi. Karena tanpa adanya pengawasan lanjut Riyanta, manusia memiliki kecenderungan untuk melakukan penyimpangan.

 

"Khususnya teman-teman LSM, media, bagaimana memberikan suatu pengawasan. Pengawasan ini diberikan dalam rangka ikut juga berpartisipasi dalam rangka membangun bangsa dan negara lebih baik lagi. Tanpa dilakukan pengawasan saya yakin manusia itu ada kecenderungan menyimpang jadi kata kuncinya sebenarnya bagaimana peserta pemilu ini harus benar-benar komitmen," tandasnya.

 

Lebih lanjut ia pun turut mengimbau kepada peserta {emilu untuk lebih mengedepankan gagasan, ide, visi, dan misi sesuai dengan fungsi sebagai anggota dewan yang dapat diterima oleh masyarakat secara luas. "Sampaikanlah gagasan demi kepentingan pembangunan nasional misalnya menghilangkan KKN, Pungli, sengketa tanah ini kan masih banyak terjadi di daerah. Tentu yang terpenting bagaimana komitmen antara yang diucap dan yang dilakukan itu bisa sama dan terlaksana," imbuhnya. (tra/rdn)

BERITA TERKAIT
Rencana Pemotongan Transfer ke Daerah Berimplikasi Serius terhadap Situasi Sosial-Politik
24-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi II DPR RI, Deddy Sitorus, mengingatkan potensi dampak serius jika rencana pemotongan transfer pusat ke...
Soroti Polemik PBB-P2, Komisi II Akan Minta Klarifikasi Kemendagri
23-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Malang - Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Khozin, menyoroti polemik Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Legislator Soroti Beban Pajak Daerah di Tengah Pemotongan Transfer Pusat
22-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi II DPR RI, Deddy Sitorus, menyoroti kondisi fiskal daerah yang kian tertekan akibat efisiensi anggaran...
Komisi II Apresiasi Kemandirian Fiskal Kota Semarang
22-08-2025 / KOMISI II
PARLEMENTARIA, Semarang – Komisi II DPR RI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Semarang yang telah menunjukkan kemandirian fiskal dengan pendapatan...