Komisi VII DPR Serap Aspirasi RUU Protokol Nagoya
Komisi VII serap masukan RUU Protokol Nagoya dari pemangku kepentingan salah satunya Argowisata PT.Sido Muncul, Semarang Jawa Tengah, Senin (10/12).
Protokol Nagoya adalah tentang akses kepada sumber daya genetik dan pembagian keuntungan yang adil dan seimbang yang yang timbul dari pemanfaatannya atas konvensi keanekaragaman hayati. "Perjanjian kerjasama internasional yang memberikan ruang untuk bisa mematenkan atau memberikan nilai lebih terhadap sumber hayati yang sumbernya dari negara," papar Dewi Ariyani, saat memimpin kunjungan tersebut.
PT.Sido Muncul dipilih sebagai sumber hayati dibidang tanaman tradisional terutama untuk obat. Masukan yang didapat adalah bahwa entitas perusahaan punya komitmen yang tinggi bukan hanya membudidayakan sumber hayati tetapi juga melestarikan.
Dengan laboratorium yang baik pada PT.Sido muncul harus diiringi dengan managemen mutu dan pengendalian lingkungan, sehingga dapat menjadi percontohan untuk pengusaha yang lain. "Supaya perusahaan seperti ini juga memberikan kontribusi kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat," katanya.
Dia menyampaikan PT.Sido Muncul Patut diberikan aspresiasi, kita harus berfikir positif bahwa ada sebuah perusahan yang didirikan pada tahun 50'an dengan modal yang sangat sedikit sekarang bisa bekembang pesat.
Ini juga menjadi contoh bagi Pemerintah Daerah untuk mendukung pengembangan-pengembangan industri jamu maupun tanaman tradisional di berbagai daerah, sehingga banyak sekali lahan-lahan yang tidak termanfaatkan dapat dipikirkan oleh Kepala Daerah supaya termanfaatkan untuk ditanami yang punya nilai lebih ini.
Menurut anggota DPR Dewi Ariyani (F-PDIP), Tanah Indonesia subur dari Sabang sampai Merauke karena itu, jika ingin sumber hayati termanfaatkan dengan baik masyarakat dapat merasakan hasilnya, Pemerintah Daerah harus mendorong sumber hayati dapat ditanam di seluruh daerah. "Indonesia mempunyai potensi sumber hayati yang seharusnya bisa di"Indonesia mempunyai potensi sumber hayati yang seharusnya bisa dibudidayakan di seluruh daerah," tegas Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (as)