Budidaya Kelapa Genjah Mampu Gerakkan Ekonomi Masyarakat Karanganyar

19-02-2023 / KOMISI IV
Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah saat mengikuti Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI ke Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (18/2/2023). Foto: Prima/nr

 

Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah menilai kawasan pengembangan Kelapa Genjah Sebar (KEJAR) di Bukit Sosogan, Desa Rejosari, Kabupaten Karanganyar, perlu mendapat perhatian khusus guna memaksimalkan potensi ekonomi yang ada di daerah tersebut. Luluk menuturkan produk turunan dari kelapa genjah yakni gula semut, memiliki peluang pasar yang cukup besar baik itu di lingkup nasional hingga Internasional. Untuk itu, lanjut Luluk, perlu ada langkah konkrit untuk mengejar produksi ketersediaan dari gula semut agar dapat segera memenuhi kebutuhan pasar.

 

“Kebutuhan dari gula semut secara internasional bahkan pasar domestik pun itu juga sangat besar tetapi ketersediaan yang masih belum cukup banyak. Sehingga kalau misalnya ini dibuatkan kawasan kelapa dan ada dukungan bagi industri misalnya gula semut atau bahkan VCO yang berbasis kelapa saya kira ini dapat menggerakan ekonomi masyarakat, membuka lapangan kerja baru dan memperbesar nilai manfaat dan kesejahteraan bagi petani,” ujar Luluk saat mengikuti Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi IV DPR RI ke Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (18/2/2023).

 

Lebih jauh Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan terobosan pengintegrasian kawasan kelapa genjah dengan tanaman jagung juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan penghasilan tambahan dari masyarakat khususnya petani itu sendiri. Oleh karena itu, Luluk mengingatkan pemerintah untuk maksimal dalam memberikan bantuan kepada para petani.

 

“Selain kelapa ada juga bantuan jagung yang diterima oleh masyarakat. kita harus memastikan pemerintah jika membantu petani jangan main-main, contohnya yang kita lihat ini jagungnya tidak seperti yang diharapkan. Kita bisa lihat bersama jagung dalam satu hamparan tapi masing masing memiliki perbedaan ukuran ada yang kecil dan besar dan sebagian ada yang rusak,” katanya. 

 

Mengenai hal ini, lanjut Luluk, pihaknya akan meminta keterangan lebih lanjut kepada Dirjen terkait, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR di masa sidang yang akan datang. "Kita tengarai mungkin benihnya ini di campur atau di oplos dan kita pasti akan meminta penjelasan dari Dirjen terkait saat rapat di Komisi IV, intinya jika berurusan dengan petani ayo kita bekerja sebaik mungkin,” tutup Legislator Dapil Jawa Tengah IV ini. (pdt/aha) 

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...