Rofik Hananto: Pemerintah Tidak Peka Kesulitan Rakyat

03-09-2022 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto. Foto: Ist/nvl

 

Menyusul pengumuman resmi pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), kritik tajam pun disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI Rofik Hananto yang menilai kebijakan ini sebagai ketidakpekaan pemerintah terhadap kesulitan rakyat.

 

Kritik ini disampaikan Rofik dalam siaran persnya yang diterima Parlementaria, Sabtu (3/9/2022). Ia sangat menyayangkan keputusan pemerintah ini, disaat rakyat sedang membangun kembali ekonominya yang sempat terpuruk dua tahun terakhir akibat Covid-19. "Pemerintah tidak peka dengan kesulitan rakyat. Kenaikan harga BBM bersubsidi sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat miskin," keluh Rofik, merespon pengumuman kenaikan BBM.

 

Ditambahkannya, imbas kenaikan BBM jelas akan menaikkan biaya trasnpor dan harga-harga barang. Pendapatan rakyat akan tergerus karena daya beli menurun. "Ada banyak petani, nelayan, UMKM, sopir angkutan, dan sektor lain yang sangat terpukul dengan kenaikan BBM bersubsidi ini. Bantuan BLT yang dijanjikan tidak sebanding bila dibandingkan dengan dampak kenaikan BBM bersubsidi. Ini tidak menyelesaikan masalah, tidak efektif untuk menjaga daya beli masyarakat," tandas Rofik.

 

Rofik melihat, pemerintah selalu berargumen bahwa BBM bersubsidi lebih banyak dinikmati orang kaya. Seharusnya pemerintah segera memperbaiki aturan penyaluran BBM subsidi agar lebih tepat sasaran. Bukan mencari jalan pintas menaikkan BBM bersubsidi. Politisi fraksi PKS ini juga mengkritisi sikap inkonsistensi Presiden Jokowi.

 

Saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi mengkritik kebijakan BLT era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atas kompensasi kenaikan BBM subsidi pada Juni 2013 yang dinilai tidak mendidik rakyat. “Presiden Jokowi tidak konsistens. Dulu mengatakan BLT dinilai tidak mendidik rakyat, sekarang justru menerapkannya,” ungkap Rofik

 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi resmi mengumumkan kenaikan harga BBM mulai dari pertalite, solar, dan pertamax. Harga terbaru BBM bersubsidi dan non-subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. Harga pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari sebelumnya Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (mh/aha) 

BERITA TERKAIT
Komisi VII Minta Pemerintah Perluas Keterlibatan UMKM dalam Program MBG
08-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mendorong pemerintah untuk memperluas keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil,...
Komisi VII Dorong Skema Royalti Lagu Diatur Ulang
07-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) namun...
Khawatir Status UNESCO Dicabut, Kaji Ulang Izin Resort di TN Komodo
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) untuk mengkaji ulang pemberian Izin...
Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi, Sektor Industri Harus Jadi Lokomotif Pemerataan
05-08-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menyampaikan apresiasi atas capaian pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen...