Subardi: Pembangunan Pariwisata Jangan Hanya Fokus pada Infrastruktur Fisik

12-08-2022 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Subardi saat mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/8/2022). Foto: Eki/Man

 

Anggota Komisi VI DPR RI Subardi menegaskan, pariwisata bukan hanya berbicara tentang pengembangan infrastruktur fisik seperti dukungan bandara, jalan, hotel, melainkan perlu juga pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berada di wilayah industri pariwisata tersebut. Subardi menilai, dengan tidak dibangunnya kesadaran pada masyarakat sekitar, maka pariwisata bisa berpotensi menimbulkan gejolak sosial.

 

“Di Labuan Bajo ini belum ditumbuhkan bahwa wisata itu bagian dari mereka (masyarakat), hidup mereka itu dari wisata. Jadi mereka belum siap menjadi tuan rumah dari pariwisata," terang Subardi saat mengikuti rangkaian Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (8/8/2022).

 

Anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI itu menambahkan, semestinya masyarakat lebih banyak dilibatkan dalam pengembangan pariwisata. Dengan begitu, kemajuan pariwisata tidak hanya akan menguntungkan para investor, tetapi juga berdampak pada kemakmuran bagi masyarakat yang berada di wilayah pariwisata tersebut. “Dari kulturnya, budayanya. Dalam pariwisata itu budaya dijual. Dan di Labuan Bajo belum, sehingga ada jarak antara investor dengan masyarakat setempat dalam menikmati adanya pariwisata di sini," ujar Subardi.

 

Selain itu, Subardi juga mendorong penguatan sinergi pada seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mengembangkan sektor pariwisata, baik pada transportasi, hotel, infrastruktur dan sebagainya. "Jadi tidak jalan sendiri-sendiri. Maka dari sanalah akan terwujud tujuan nasional kita bagaimana mengembangkan lima destinasi wisata prioritas itu menjadi bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat." demikian Subardi.

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Muhammad Sarmuji juga menyampaikan dorongan agar fasilitas pariwisata di Labuan Bajo ini lebih ditingkatkan sehingga menjadi pariwisata yang premium. “Karena bagaimanapun ini sangat memungkinkan sekali, potensi alamnya luar biasa indah. Tapi dengan kondisi sekarang, saya meyakini orang hanya tinggal di Labuan Bajo dua sampai tiga hari saja. Tapi kalau fasilitasnya lebih ditingkatkan, orang akan lebih lama lagi berada di sini dan lebih banyak membelanjakan uangnya,” tandas politisi Partai Golkar itu. (eki/sf)

BERITA TERKAIT
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...
Legislator Dukung Wacana Penghapusan Tantiem dan Perampingan Komisaris BUMN
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pidato Presiden Prabowo Subianto yang menyoroti pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat perhatian serius dari berbagai...
Jangan Kejar Profit Saja, KAI Harus Jadikan Tanggung Jawab Publik Sebagai Prioritas
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto menegaskan bahwa PT Kereta Api Indonesia (Persero) tidak...